Inovasi Turunkan Angka Stunting, Siagakan 600 Ribu Tim Pendamping Keluarga se-Indonesia

photo author
- Jumat, 15 Juli 2022 | 20:24 WIB
Kepsen: dr Hasto Wardoyo SPOg saat menutup Pentaloka Nasional. (Ayoyogya.com/Rahajeng Pramesi)
Kepsen: dr Hasto Wardoyo SPOg saat menutup Pentaloka Nasional. (Ayoyogya.com/Rahajeng Pramesi)

Penyiapan generasi muda yang bebas stunting memiliki peran strategis bagi bangsa Indonesia. Untuk mendukung program Indonesia emas pada tahun 2045.

Program ini hanya dapat terwujud bila jumlah penduduk usia produktif sehat secara fisik dan mental.

Baca Juga: Kota Jogja Masih Miliki Kasus Stunting 1.433 Anak, Ini Cara Penanganannya

Karena jumlah penduduk usia produktif yang mencapai puncaknya akan menopang manusia lanjut usai secara ekonomi. 

"Bila banyak penduduk usia produktif yang mengalami stunting pada tahun 2045, dipastikan program Indonesia emas tidak akan tercapai. Karena gagal memanfaatkan bonus demografi", tegas Hasto Wardoyo. 

Terkait dengan bonus demografi, terdapat 5 Propinsi yang mulai memasukinya pada tahun 2022. Masing - masing DKI Jakarta, Jawa Timur, DIY, Bali  dan Sulawesi Utara.

Menyusul perbandingan jumlah penduduk usai produktif dan lansia mencapai 100 : 40.

Sehingga saat inilah waktu yang untuk memaksimalkan pendapatan. Karena bonus demografi di 5 Propinsi ini akan berakhir pada tahun 2035.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X