Penyiapan generasi muda yang bebas stunting memiliki peran strategis bagi bangsa Indonesia. Untuk mendukung program Indonesia emas pada tahun 2045.
Program ini hanya dapat terwujud bila jumlah penduduk usia produktif sehat secara fisik dan mental.
Baca Juga: Kota Jogja Masih Miliki Kasus Stunting 1.433 Anak, Ini Cara Penanganannya
Karena jumlah penduduk usia produktif yang mencapai puncaknya akan menopang manusia lanjut usai secara ekonomi.
"Bila banyak penduduk usia produktif yang mengalami stunting pada tahun 2045, dipastikan program Indonesia emas tidak akan tercapai. Karena gagal memanfaatkan bonus demografi", tegas Hasto Wardoyo.
Terkait dengan bonus demografi, terdapat 5 Propinsi yang mulai memasukinya pada tahun 2022. Masing - masing DKI Jakarta, Jawa Timur, DIY, Bali dan Sulawesi Utara.
Menyusul perbandingan jumlah penduduk usai produktif dan lansia mencapai 100 : 40.
Sehingga saat inilah waktu yang untuk memaksimalkan pendapatan. Karena bonus demografi di 5 Propinsi ini akan berakhir pada tahun 2035.
Artikel Terkait
2022 Pencegahan Stunting Dianggarkan Rp60 Triliun
Kepala BKKBN: Awas! Autism dan Stunting Rawan Diakibatkan Jarak Lahir Terlalu Dekat
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo Targetkan Zero Stunting Secepat Mungkin
KPK Awasi Program Percepatan Penurunan Stunting di Sleman, Ini Penjelasannya
Gunungkidul Miliki Kasus Stunting Tertinggi, Ini Solusi BKKBN DIY