Festival Kethoprak 2025: Menjaga Api Kethoprak, Merawat Identitas Budaya

photo author
- Rabu, 17 Desember 2025 | 07:34 WIB
Festival Kethoprak 2025, yang menjadi ruang pelestarian sekaligus regenerasi seniman kethoprak Mataram. (Dok.)
Festival Kethoprak 2025, yang menjadi ruang pelestarian sekaligus regenerasi seniman kethoprak Mataram. (Dok.)

YOGYA, AYOYOGYA.COM - Kethoprak merupakan salah satu pilar kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Karena itu, Dinas Kebudayaan DIY terus memberikan perhatian serius terhadap keberlangsungan seni tradisi tersebut. Salah satu wujud komitmen itu diwujudkan melalui penyelenggaraan Festival Kethoprak 2025, yang menjadi ruang pelestarian sekaligus regenerasi seniman kethoprak Mataram.

 

Festival Kethoprak 2025 digelar pada 14–15 November 2025 di Gedung Societet Militair, Taman Budaya Yogyakarta. Selama dua hari, acara ini menghadirkan pertunjukan kethoprak dari perwakilan kabupaten dan kota se-DIY, dengan mengangkat lakon besar “Memainkan Api di Bukit Menoreh” karya S.H. Mintardja sebagai tema utama.

 

Lakon legendaris tersebut mengisahkan perjuangan, cinta, serta nilai-nilai luhur budaya Jawa di tengah gejolak zaman. Kisah ini diadaptasi ke dalam berbagai tafsir pertunjukan kethoprak, menghadirkan tontonan yang sarat makna sekaligus relevan dengan dinamika masa kini.

 

Kabid Pemeliharaan dan Pengembangan ATLAS Dinas Kebudayaan DIY, Padmono Anggoro Prasetyo, S.Sn., menyebut Festival Kethoprak 2025 sebagai langkah berjenjang dan strategis dalam memajukan seni tradisi kethoprak.

 

“Upaya berjenjang untuk mengembangkan dan memajukan seni tradisi kethoprak sebagai salah satu pilar kebudayaan masyarakat Yogyakarta,” ujarnya.

 

Ia menjelaskan, festival ini bertujuan memperkuat karakteristik kethoprak, meningkatkan kualitas pembinaan dan pengembangan, serta meneguhkan identitas Kethoprak Mataram sebagai ekspresi budaya Yogyakarta. Lebih dari itu, kethoprak diharapkan menjadi media pelestarian, pembelajaran, dan pengembangan kebudayaan.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A., menilai kethoprak sebagai seni teater tradisional yang mengaktifkan banyak unsur sumber daya manusia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X