Festival Kethoprak 2025: Menjaga Api Kethoprak, Merawat Identitas Budaya

photo author
- Rabu, 17 Desember 2025 | 07:34 WIB
Festival Kethoprak 2025, yang menjadi ruang pelestarian sekaligus regenerasi seniman kethoprak Mataram. (Dok.)
Festival Kethoprak 2025, yang menjadi ruang pelestarian sekaligus regenerasi seniman kethoprak Mataram. (Dok.)

 

“Festival ini menjadi salah satu objek kebudayaan, ketopraknya sendiri, yang cukup banyak mengaplikasikan terkait dengan sastra, busana, serta tata kelola dalam manajemen seni tradisi,” ujarnya.

 

Menurut Dian, nilai utama Festival Kethoprak bukan semata kompetisi, melainkan ruang bersama untuk saling mengapresiasi, belajar, dan bersanding dalam meneguhkan eksistensi kethoprak di DIY.

 

“Ruang bersama untuk saling mengapresiasi, saling belajar, dan saling bersanding untuk meneguhkan kethoprak di DIY,” paparnya.

 

Festival diawali dengan penampilan Kontingen Kabupaten Gunungkidul yang membawakan lakon “Layang”. Kisah ini mengangkat upaya balas dendam Sawung atas kematian ayahnya akibat pengkhianatan Pangeran Singosari. Gunungkidul menghadirkan narasi yang kuat, diperkaya inovasi artistik hitam-putih layaknya komik hidup yang memberi kesan segar pada pementasan.

 

Penampilan berikutnya datang dari Kabupaten Kulon Progo dengan lakon “Rangsang”, yang mengisahkan Sidanti, tokoh yang diliputi kegelisahan karena tidak mengetahui identitas ayah kandungnya. Kontingen ini menonjolkan kekuatan akting dan totalitas pemain dalam mendalami peran.

 

Selanjutnya, Kabupaten Sleman membawakan lakon “Geni”, tentang bangkitnya api amarah Pradonggo setelah mengetahui ayahnya meninggal akibat pengkhianatan cinta yang melibatkan Tumenggung Sokalputra. Sleman menyuguhkan garap pertunjukan inovatif dengan iringan musik baru untuk menghadirkan nuansa segar bagi penonton.

 

Memasuki hari kedua, Kabupaten Bantul tampil pada sesi pembuka dengan lakon “Wuranta” karya Prayitno, adaptasi dari naskah S.H. Mintardja. Penampilan Bantul menampilkan kedalaman garap, kekuatan interpretasi naskah, serta pengolahan panggung yang matang.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X