Film Timur Buktikan Aksi Indonesia Tak Sekadar Adu Jotos, Sarat Emosi dan Nilai Keluarga

photo author
- Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:16 WIB
Film Timur menjadi penanda langkah baru bagi film aksi Indonesia, sekaligus ruang representasi bagi kisah-kisah dari Timur yang penuh keberanian dan hati.  (Dok.)
Film Timur menjadi penanda langkah baru bagi film aksi Indonesia, sekaligus ruang representasi bagi kisah-kisah dari Timur yang penuh keberanian dan hati. (Dok.)

YOGYA, AYOYOGYA.COM- Film Timur, karya debut penyutradaraan Iko Uwais, tak hanya hadir sebagai tontonan aksi, tetapi juga membawa napas dan semangat Indonesia Timur yang jarang diangkat secara mendalam di layar lebar. Menjelang penayangan resminya pada 18 Desember 2025, film produksi perdana Uwais Pictures ini menggelar special screening di 17 kota besar di Indonesia.

 

Special screening tersebut berlangsung di Jakarta, Bandung, Bogor, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Kupang, Lampung, Padang, Pekanbaru, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Ambon, Jayapura, Madiun, dan Medan. Kehadiran kota-kota di wilayah timur Indonesia seperti Kupang, Ambon, dan Jayapura mempertegas komitmen film Timur untuk menyapa penonton dari berbagai latar budaya dan daerah.

 

Pemutaran spesial ini turut dihadiri jajaran cast dan crew yang terlibat langsung dalam proses kreatif film Timur. Dalam keterangannya, Executive Producer Nagita Slavina menyampaikan rasa syukurnya atas sambutan hangat penonton sejak film ini diperkenalkan.

 

“Aku bersyukur banget melihat bagaimana hangatnya penonton dapat menerima film Timur,” ujar Nagita. “Sejak pertama kali aku ditawari untuk bergabung, aku langsung merasa harus ikut berkontribusi. Film ini membawa nilai keluarga dan persaudaraan yang sangat kuat, sesuatu yang menurutku penting sekali untuk dihadirkan dalam layar lebar dan ditonton oleh orang banyak.” katanya, Sabtu (13/12/2025).

 

Antusiasme penonton juga dirasakan langsung oleh para pemain. Aufa Assagaf mengungkapkan emosi yang ia rasakan melihat respons publik terhadap film yang mengangkat tema persaudaraan dan pengorbanan ini.

 

“Jujur saya terharu banget. Waktu lihat kursi-kursi di MTIX dan TIX ID mulai merah, rasanya campur aduk antara senang, deg-degan, dan bersyukur,” ujar Aufa.

 

“Respons penonton di berbagai kota juga luar biasa. Dari Jakarta sampai daerah, energi dan antusiasmenya terasa sama. Itu bikin kami sebagai pemain merasa perjuangan selama proses syuting benar-benar terbayar.” kata dia.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X