Gunungkidul Miliki Kasus Stunting Tertinggi, Ini Solusi BKKBN DIY

KOTAYOGYA, AYOYOGYA.COM-- Stunting alias kasus angka kekerdilan anak di Indonesia masih tergolong tinggi. Maka dari itu cara cara penanganan optimal harus terus digalakkan. Penanganan kasus stunting membutuhkan peran seluruh masyarakat di Indonesia.

Kepala BKKBN DIY, Shodiqin disela pelaksanaan Jalan Sehat dalam Rangka Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di kompleks kantor BKKBN DIY Minggu (26/6/2022) menuturkan angka stunting di DIY termasuk 3 terendah di Indonesia sesudah Bali dan DKI Jakarta. 

Baca Juga: Harganas, BKKBN Gelar Sejuta Akseptor KB Hingga Desa Terpencil

Dengan prosentase saat ini 17,23 persen maka ditargetkan DIY akan turun hingga mencapai 14 persen 

"Angka kasus stunting di DIY pada 2022 ditarget menurun jadi14 persen dan sekarang masih 17.23 persen," jelasnya.

Sementara dari 5 kabupaten/kota di DIY Gunungkidul menduduki angka kasus stunting tertinggi di DIY dengan kasus 20 persen. Sementara angka kasus stunting terendah ada di Kulonprogo.

"Beberapa solusi yang kami lakukan seperti pada Senin besok kami  akan bertemu warga dan stakeholder untuk membagi sembako dan makanan bergizi di 3 Kampung KB di Gunungkidul," jelasnya.

Baca Juga: Berikan Kontribusi Tinggi pada Isu Kependudukan, BKKBN Terima Penghargaan dari PBB

Pihaknya memiliki 188 kampung KB yang tersebar diseluruh DIY.

Total peserta jalan sehat ada 500 peserta yang terdiri dari keluarga besar BKKBN.

Adapun pelaksanaan jalan sehat terselenggara mengingat angka Covid-19 sudah melandai.

Salah satu peserta Muhammad Amiruddin dari DPMK P2KB Kabupaten Gunungkidul menambahkan kegiatan jalan sehat in sangat menyenangkan dan menjadi upaya healing dan hiburan disela 1 minggu penuh beraktivitas.

Baca Juga: Kepala BKKBN: Awas! Autism dan Stunting Rawan Diakibatkan Jarak Lahir Terlalu Dekat

"Kebetulan saya juga mendapatkan hadiah jadi senangnya dobel. Harapannya jalan sehat keluarga ini menjadi tempat yang menyenangkan bagi semuanya. Pesannya semuanya kembali ke keluarga karena keluarga adalah tempat pulang dan yang menentramkan," tutupnya.