Harga Gandum Naik Berimbas ke Mi Instan, Benarkah Dunia akan Dilanda Krisis Pangan?

photo author
- Rabu, 10 Agustus 2022 | 11:00 WIB
Ilustrasi Mi Instan yang akan mengalami kenaikan harga hingga 3 kali lipat. (Markus Winkler dari Pixabay )
Ilustrasi Mi Instan yang akan mengalami kenaikan harga hingga 3 kali lipat. (Markus Winkler dari Pixabay )

JAKARTA, AYOYOGYA.COM -- Rencana kenaikan harga mi instan tak bisa terelakkan.

Kenaikan harga mi instan terjadi lantaran  kenaikan harga gandum dunia akibat dampak perang Rusia Ukraina.

Apakah kenaikan harga gandum ini merupakan krisis pangan dunia? 

Baca Juga: Harga Mi Instant Naik 3 Kali Lipat, Mahasiswa dan Anak Kos Menjerit

Mengutip data Trading Economics, rata-rata harga gandum dunia mencapai 780,4 dolar AS per gantang. 

Harga memang tercatat turun 8,87 persen dibanding bulan sebelumnya, namun tercatat masih naik 9,74 persen dari tahun lalu.

Adapun, harga gandum sudah pernah menembus 1.277 dolar AS per gantang pada Mei lalu. Ledakan harga gandum dunia dipicu oleh perang Rusia-Ukraina karena keduanya merupakan produsen gandum dunia. Gandum asal Ukraina tercatat berkontribusi sekitar 30 persen dari total impor gandum Indonesia 11 juta ton.

Krisis pangan dunia yang tengah melanda sejumlah negara menjadi momentum bagi Indonesia untuk lebih serius dalam menata berbagai potensi pangan lokal.

Melansir Republika Rabu (10/8/2022), Rektor IPB University, Arif Satria, mengatakan, di tengah mahalnya harga pangan dunia, Indonesia sebagai negara agraris dan mampu memproduksi berbagai komoditas lokal harus mengambil momentum.

Baca Juga: Bahaya untuk Kesehatan, Simak 5 Dampak Negatif Sering Mengonsumsi Mi Instan

Ia mencontohkan, seperti situasi harga gandum yang melonjak tinggi akibat konflik geopolitik Rusia-Ukraina. Substitusi gandum menjadi pilihan yang terbuka.

"Kita ada potensi yang luar biasa seperti sorgum, singkong, sagu, jagung, dan sebagainya. Ini variasi-variasi yang menuru saya sangat penting untuk terus didorong," ujarnya.


Lebih jauh, Arief menuturkan, pemanfaatkan situasi krisis global dengan mendorong pangan lokal sekaligus memberi harapan bagi masyarakat perdesaan. Seperti diketahui, desa merupakan lumbung pangan utama yang menghasilkan berbagai komoditas pangan pokok masyarakat.

Baca Juga: Warga Indonesia Patut Bangga, Indomie Dapat Predikat Mi Instan Paling Enak Versi New York Magazine

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Sumber: Republika

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X