Di tahun 2016, warga Muslim di Queensland menilai Hanson telah bersikap rasis kepada mereka. Hal tersebut merupakan respon dari imbauan Hanson soal mengakhiri imigrasi Muslim di Australia.
Populisme radikal sendiri melihat imigran dan pengungsi sebagai ancaman terhadap keselamatan, keamanan, dan budaya tertentu.
Baca Juga: Cara Mengatasi Rambut Rontok Dengan Mudah dan Murah, Simak di Sini
Menurut pandangan Hanson, yang bukan asli Australia harus mengasimilasi atau menganut nilai dan budaya Australia. Jika tidak mau, lebih baik mereka pergi dari negara tersebut.
Hanson juga merupakan salah satu pendiri partai Satu Negara. Hanson menjadi pemimpin partai tersebut sejak tahun 1997 sampai tahun 2002 dan sejak 2014 hingga saat ini.
Hanson diketahui memiliki empat orang anak. Sebelum terjun ke dunia politik, Hanson sempat membuka toko makanan fish and chip yang kemudian tutup pada awal tahun 1997.
Baca Juga: Resep Sayur Brongkos Khas Jogja, Bumbunya Simpel Tapi Maknyus
Hanson juga dilaporkan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Australia (DPR) di Oxley, Queensland pada tahun 1996.
Selain itu, Hanson terpilih menjadi Senat Queensland pada 2016 dan terpilih kembali pada 2022.
Itulah profil dari Senator Australia Pauline Hanson yang mengeluarkan pernyataan kontroversial tentang Bali.
Artikel Terkait
Jepang Akan Berpartisipasi Dalam Latihan Militer di Indonesia Bersama AS dan Australia
Hari Ini Ulang Tahun, Berikut Profil Pebulutangkis Juara Dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo
Profil Ayman al-Zawahiri, Bos Al-Qaeda yang Tewas di Tangan Amerika Serikat
Profil dan Biodata Ratu Felisha, Pemeran Tari dalam Pengabdi Setan 2 yang Dipuji Warganet
Senator Australia Pauline Hanson Sudutkan Bali, Sandiaga Uno Pasang Badan