CSO Desak Pemerintah Tunjukkan Komitmen Nyata dalam Isu Iklim di COP30

photo author
- Minggu, 9 November 2025 | 06:07 WIB
Kelompok masyarakat sipil (CSO) menyerukan agar publik ikut aktif mengawasi langkah pemerintah Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-30 (COP30) di Belém, Brasil, pada 10–21 November 2025. (dok.)
Kelompok masyarakat sipil (CSO) menyerukan agar publik ikut aktif mengawasi langkah pemerintah Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-30 (COP30) di Belém, Brasil, pada 10–21 November 2025. (dok.)

JAKARTA, AYOYOGYA.COM- Kelompok masyarakat sipil (CSO) menyerukan agar publik ikut aktif mengawasi langkah pemerintah Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-30 (COP30) di Belém, Brasil, pada 10–21 November 2025. Desakan ini muncul di tengah kekhawatiran bahwa dampak perubahan iklim dapat merugikan ekonomi nasional hingga Rp544 triliun, dengan masyarakat sipil sebagai pihak yang paling terdampak.

 

Seruan tersebut disampaikan dalam diskusi bertajuk “Drop the COP: Memantau Komitmen dan Menanti Aksi Iklim Indonesia di COP30” yang diselenggarakan oleh Purpose Indonesia, CERAH, Enter Nusantara, Greenpeace Indonesia, Coaction Indonesia, Katadata Green, Climate Rangers Jakarta, dan The Habibie Center. Dalam kesempatan itu, juga diluncurkan laman Indonesiadicop.id sebagai pusat informasi mengenai agenda serta perkembangan negosiasi delegasi Indonesia selama COP30 berlangsung.

 

Tsabita Rantawi, Junior Campaigner Purpose Indonesia, mengatakan masyarakat sipil perlu lebih aktif menyuarakan keresahan atas krisis iklim karena mereka yang paling merasakan dampaknya.

 

“Itu jadi alasan suara kita penting, tapi biasanya masyarakat bingung mau diamplifikasi ke mana suaranya? Mereka bingung juga mempelajari dan mencari data tentang isu iklim ini di mana? Maka dari itu Indonesiadicop.id lahir untuk menjadi hub informasi,” kata Tsabita, Sabtu (8/11/2025).

 

Sementara itu, Iqbal Damanik, Climate and Energy Manager Greenpeace Indonesia, mengapresiasi kehadiran laman Indonesiadicop.id sebagai media yang dapat memperkuat pemahaman publik terhadap isu COP30. Ia menyoroti bahwa delegasi Indonesia belum membawa isu keadilan iklim dalam perundingan kali ini.

 

“Agenda para delegasi sama sekali tidak menyentuh keadilan generasi, padahal yang akan paling terdampak adalah generasi yang baru tumbuh atau baru lahir,” kata Iqbal.

 

Iqbal pun mendorong generasi muda untuk lebih vokal di media sosial agar suara mereka mampu memengaruhi kebijakan yang tengah dibahas di forum global tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Vatikan Umumkan Kondisi Paus Fransiskus Kritis

Senin, 24 Februari 2025 | 07:49 WIB
X