SLEMAN, AYOYOGYA.COM- Komunikasi publik menjadi permasalahan ketika tidak dijalankan dengan semestinya. Dalam mengantisipasi dan mengatasi hal tersebut peran komunikasi sangatlah penting, pemerintah secara khusus seharusnya bisa menjalin komunikasi yang harmonis terhadap seluruh lapisan masyarakat.
Pemerintah tidak dapat berjalan sendiri di dalam melaksanakan kebijakannya, begitu pula masyarakat tidak akan mendukung pemerintah apabila tidak memiliki pengetahuan yang cukup memadai terkait kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Dalam hal ini komunikasi publik seharusnya mampu memberikan informasi yang cepat serta tepat kepada publik dengan cara memberikan edukasi serta ruang partisipasi yang seluas-luasnya.
Dr. Nahria, S.Sos.,M.Si, dosen Universitas Muhammadiyah Papua menyatakan Revolusi Industri 4.0 membuat teknologi informasi menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Teknologi informasi telah membawa pengaruh kompetensi pejabat pemerintah.
Baca Juga: Bikin Ngamuk! Penetapan Hari Kerja Perppu Ciptaker Bikin Deretan Panjang Kerugian Pekerja
Menurutnya, perkembangan teknologi informasi telah mengubah segala aspek kehidupan manusia di semua bidang yang semula kegiatan dilakukan secara manual beralih dilakukan secara digital. Semua menjadi serba digital dan perubahan ini juga menggeser pola-pola komunikasi di era digital dewasa.
“Semua menjadikan arus informasi mengalir dengan deras, cepat bahkan pola-pola komunikasi linier digantikan pola komunikasi melalui pemanfaat teknologi informasi," katanya.
Nahria menyebut hadirnya era digital dan terjadinya pergeseran komunikasi seyogyanya menjadi momentum bagi seluruh pengelola komunikasi publik untuk mampu berubah dan beradaptasi dalam melakukan komunikasi publiknya. Selain itu, disertai pula upaya pengembangan dan peningkatan kompetensi berkomunikasi publik yang efektif.
“Kompetensi ini diperlukan agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik terutama saat penyampaian ide, pikiran dan informasi lain yang berkaitan dengan publik yang realitasnya juga terjadi di komunikasi publik di Papua," ucapnya.
Komunikasi publik di Papua juga mengalami perubahan pola mengikuti perkembangan teknonogi informasi di era digital. Saluran komunikasi yang digunakan tidak semata-mata media konvensional tatap muka dan media masa akan tetapi juga menggunakan media non-konvensional berupa teknologi dan media sosial.
Oleh karena itu, komunikator publik di Papua diharapkan adaptif terhadap segala bentuk perubahan akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, namun tetap memperhatikan kondisi sosial, budaya dan kearifan lokal. Dengan melakukan perubahan itu mampu menghasilkan komunikasi yang persuasif, mencerahkan dan mendamaikan.
“Komunikator publik harus selalu adaptif terhadap segala bentuk perubahan akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, namun tetap mempertimbangkan kondisi sosial, budaya, dan kearifan lokal,” paparnya dalam siaran pers.
Berbagai isu di Indonesia terkait komunikasi publik sering menjadi sorotan. Komunikasi publik sendiri menjadi penanda penting bagi masyarakat demokratis. Dalam komunikasi ini, masyarakat terlibat dalam pertukaran gagasan di suatu ruang publik mendiskusikan permasalahan dan kepentingan umum.
Artikel Terkait
Cocok Buat Healing, Ini Rekomendasi 5 Wisata Alam di Kulon Progo dekat Bandara YIA
Pelaku Usaha di Pantai Depok Bantul Menangis, Heboh Berita Cuaca Ekstrim Bikin Wisatawan Takut Liburan
Target di Bantul 2023 Meleset, Ini Cara Dewan untuk Genjot PAD Sektor Pariwisata
Berita Bagus! Angka Kejahatan di Jogja Turun di Awal 2023
Begini Asal Mula Lato lato, Dulu Barang Terlarang Sekarang Mainan Viral
Prakiraan Cuaca Jogja Kamis 5 Januari 2023, Waspada Hujan Siang hingga Malam
Beroperasi sampai Malam Hari, Ini Jadwal Baru KRL Jogja-Solo, Kamis 5 Januari 2023
Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Berlaku hingga Akhir Januari 2023, Ada yang sampai Malam, Cek di Sini Lengkapnya