Dosen UGM, Nyarwi Ahmad, S.I.P., M.Si., Ph.D menambahkan sistem komunikasi publik di Indonesia telah terfragmentasi dan dipahami dengan beragam perspektif. Komunikasi publik masih menjadi persoalan di Indonesia.
Ruang publik yang seharusnya berperan memfasilitasi komunikasi publik dinodai oleh derasnya arus mis/disinformasi. Tidak berlebihan jika muncul pernyataan “Indonesia darurat hoax” karenanya persoalan ini memerlukan penanganan serius, terutama di media sosial.
Dosen UGM Ferdinandus Jehalut menyatakan diskursus dan opini publik muncul dari komunikasi dan sentimen kolektif dalam masyarakat sipil. Di sini, menurutnya sangatlah diperlukan untuk mengomunikasikan pesan kepada khalayak secara benar dan menarik.
“Masyarakat mengharapkan pemerintah dan lembaga terkait lebih aktif berkomunikasi dengan publik. Masyarakat mengharapkan pemerintah dan lembaga terkait hadir memberikan penjelasan dan merespons kegelisahan publik," katanya.
Artikel Terkait
Cocok Buat Healing, Ini Rekomendasi 5 Wisata Alam di Kulon Progo dekat Bandara YIA
Pelaku Usaha di Pantai Depok Bantul Menangis, Heboh Berita Cuaca Ekstrim Bikin Wisatawan Takut Liburan
Target di Bantul 2023 Meleset, Ini Cara Dewan untuk Genjot PAD Sektor Pariwisata
Berita Bagus! Angka Kejahatan di Jogja Turun di Awal 2023
Begini Asal Mula Lato lato, Dulu Barang Terlarang Sekarang Mainan Viral
Prakiraan Cuaca Jogja Kamis 5 Januari 2023, Waspada Hujan Siang hingga Malam
Beroperasi sampai Malam Hari, Ini Jadwal Baru KRL Jogja-Solo, Kamis 5 Januari 2023
Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Berlaku hingga Akhir Januari 2023, Ada yang sampai Malam, Cek di Sini Lengkapnya