AYOYOGYA.COM -- Pemerintah Indonesia baru saja meluncurkan Sekolah Unggul Garuda, sebuah program pendidikan nasional yang berfokus pada pembentukan generasi muda berdaya saing global.
Logo resmi sekolah ini kini menjadi sorotan, bukan hanya karena tampilannya yang elegan, tetapi juga karena kisah inspiratif di balik penciptaannya.
Di balik lambang Garuda yang gagah dan pita merah putih yang menjulang, tersimpan perjalanan luar biasa seorang santri bernama Diyan Rizqianto.
Ia bukan desainer profesional, melainkan alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Wasil Kediri, yang belajar desain secara otodidak.
Diyan tidak menyangka bahwa hasil karyanya akan menjadi simbol resmi pendidikan unggul di Indonesia.
Ia mengungkapkan rasa syukurnya setelah menjuarai Sayembara Desain Logo Sekolah Garuda yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi pada 9–21 Mei 2025.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan bangga. Ini pengalaman pertama saya menjuarai lomba desain di tingkat nasional,” tutur Diyan pada Rabu, 8 Oktober 2025.
Kompetisi tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah, namun hanya lima finalis yang berhasil menembus tahap akhir.
Desain karya Diyan dipilih sebagai pemenang karena dinilai inovatif, penuh makna, dan kuat secara filosofis oleh dewan juri.
Sebelum mencapai titik ini, Diyan telah berkali-kali gagal dalam berbagai lomba desain. Ia sempat merasa putus asa, tetapi keyakinannya bahwa setiap kegagalan adalah bagian dari proses belajar membuatnya bangkit kembali.
Ia terus mengasah kemampuan desainnya melalui tutorial daring, buku, dan komunitas kreatif. Menurutnya, desain bukan sekadar bentuk visual, tetapi juga harus memiliki jiwa dan pesan yang kuat.
“Saya percaya setiap bentuk harus punya makna dan ruh,” ungkapnya.
Mengusung tema besar “Menggapai Asa Menuju Generasi Emas 2045”, Diyan menciptakan logo yang sarat simbolisme. Elemen utama desainnya adalah pita merah putih yang menjulang ke atas membentuk burung Garuda.
“Pita merah putih menggambarkan perjalanan panjang pendidikan Indonesia menuju kejayaan. Sedangkan Garuda melambangkan semangat juang, kepemimpinan, dan cita-cita tinggi,” jelasnya.
Artikel Terkait
Kukuhkan Pengurus BKM, Menag: Jaga Masjid dari Politisasi
Menag Laporkan 100 Persen Jemaah Sudah Lunasi Biaya Haji Reguler
Lepas Keberangkatan Jemaah Haji, Ini Pesan Menag Yaqut Cholil Qoumas
Menag Nasaruddin Umar Klarifikasi dan Minta Maaf soal Pernyataan tentang Guru
Sertifikasi Guru Tuntas, Menag Nasaruddin Umar Tegaskan Negara Hadir Sepenuhnya
Menag Jenguk Korban Robohnya Majelis Taklim Ashobiyyah di Bogor
Capaian Opini WTP ke-9, Menag: Program Kemenag Harus Menjawab Kebutuhan Rakyat
Mantan Menag Lukman Hakim Beberkan Alasan Dibalik Mendesaknya Pembentukan Ditjen Pesantren
Bersama Basarnas dan Pemda, Menag Kawal Penanganan Korban Ambruknya Bangunan
Menag: Sekolah Garuda Buka Akses Pendidikan Unggul untuk Anak Perbatasan