AYOYOGYA.COM -- Pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) periode 2022 2026 dikukuhkan Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Adapun pengukuhan BKM digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta. Menag berpesan agar masjid dijaga dari politisasi.
Pengukuhan pengurus BKM ini dikemas sebagai relaunching (peluncuran ulang).
Sebab, giat ini digelar setelah kepengurusan BKM vakum dalam durasi yang cukup lama.
Baca Juga: Link Pengumuman Verifikasi Dokumen Persyaratan Administrasi IPDN 2023, Update Infonya di Sini
Relaunching BKM ini tidak sekadar menyalakan dan memanaskan kembali mesin yang telah lama mati, tetapi revitalisasi dalam arti mendorong kerja-kerja terstruktur, sistematis dan masif.
Sehingga, BKM diharapkan semakin berdaya dan masjid-masjid semakin terberdayakan, masyarakat umat beragama dan bangsa semakin sejahtera.
“Jadikan masjid sebagai rumah bersama yang menjadi tempat bernaung banyak orang yang memiliki itikad dan komitmen untuk pemberdayaan dan pemajuan masjid. Ajak dan libatkan banyak orang, banyak anasir dalam lembaga ini. Semakin banyak potensi dijalin, semakin besar peluang pemberdayaan dapat dilakukan,” ujar Menag.
Hadir, Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Anwar Iskandar, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Nur Ahmad Baznas, Kadisbintalad Brigjen TNI Nur Salam, para pejabat Eselon I Kementerian Agama, para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi, serta pengurus BKM yang dikukuhkan.
“Jaga masjid-masjid kita dari politisasi dan intoleransi, terlebih kita akan menyongsong tahun politik 2023-2024,” sambungnya.
Baca Juga: Tingkatkan Layanan Nasabah, Bank BTN Tambah Nomor Contact Center Baru
Menurut Menag, revitalisasi BKM, setidaknya menyangkut tiga ranah. Pertama, membentuk dan mengokohkan kepengurusan organisasinya.
Kedua, mencermati dan memperkuat payung regulasinya. Ketiga, menyertakan dan menyinergikan segenap potensi program pengembangan kemasjidan, baik yang bersifat programatik, maupun dalam rangka mengokohkan akar teologis-ideologis yang menjiwai gerak langkah organisasi.
Masjid, kata Menag, adalah episentrum pembinaan umat Islam. Sejarah Islam menginformasikan hal itu. Pada zaman Rasulullah, fungsi-fungsi masjid sangat beragam dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Artikel Terkait
Jika Jadi Menag, Rektor UIN Suka Siap Sertifikasi Khatib
Menag Duga Pelaku Bom Makassar Lebih dari Satu Orang
Stafsus Menag Gus Bowo Minta Awak Media Jaga Kekompakan Di Arab Saudi
Menag Lepas Ekspor Perdana Makanan Siap Saji Jemaah Haji ke Saudi
Menag Yaqut Imbau Pemda agar Akomodir Permohonan Izin Fasilitas untuk Giat Keagamaan
Idul Fitri 2023 Datang, Menag: Momen Untuk Jalin Persaudaraan dan Saling Memaafkan
Upaya Cegah Konflik, Menag: Rekontekstualisasi Hukum Agama dan Fikih Mutlak Dilakukan