BANTUL, AYOYOGYA.COM - Antrian panjang sepeda motor yang akan mengisi BBM jenis pertalite di sejumlah SPBU yang ada di Kabupaten Bantul masih panjang.
Bahkan untuk mendapatkan BBM jenis pertalite sebanyak dua hingga tiga liter harus mengantri hingga 30 menit bahkan lebih.
Salah satu konsumen SPBU Bantul, Nawang Sekar (21) menuturkan antrean panjang sepeda motor yang akan mengisi SPBU masih panjang. Ia mengantre hampir 30 menit lamanya.
"Seperti saat masyarakat panik akan adanya kenaikan BBM sehingga ramai-ramai mendatangi SPBU. Padahal saya pribadi membeli BBM karena butuh motor saya kehabisan BBM," keluhnya.
Baca Juga: Pas Dinyanyikan Saat Harga BBM Naik, Ini Lirik Galang Rambu Anarki, Lagu Ciptaan Iwan Fals
Nawang mengeluh di beberapa SPBU seolah warga atau konsumen diarahkan membeli Pertamax. Hal ini karena tempat Pertalite ditutup dan habis.
"Kondisi saat ini tak beda jauh ketika ada isu pemerintah akan menaikkan BBM sehingga antrean pembelian BBM bersubsidi mengular. Namun setelah BBM dinaikkan masih saja antrean sepeda motor di SPBU tetap mengular,"ucapnya.
Terpisah Ersa Diyanti konsumen SPBU Manding Bantul menambahkan seharusnya ketika BBM bersubsidi dinaikkan harusnya antrean BBM bersubsidi tidak seperti saat masyarakat panik pemerintah akan menaikkan BBM bersubsidi.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Ini Rekomendasi 5 Lagu yang Biasa Dinyanyikan saat Demonstrasi
Namun nampaknya hal itu tidak berlaku bagi sejumlah SPBU di Bantul yang hanya melayani satu jalur BBM bersubsidi untuk penggguna sepeda motor. Sementara untuk antrean kendaraan roda empat yang membeli BBM bersubsidi antrean mobil masih normal.
"Lha ternyata untuk sepeda motor hanya dilayani satu jalur, sementara untuk mobil yang membeli pertalite dilayani dua jalur bahkan lebih,"ucapnya.
Kondisi yang terjadi dilapangan (SPBU) seakan-akan justru mengarahkan masyarakat yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi diarahkan untuk membeli BBM non subsidi (pertamax, pertamax turbo).
Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Bikin Rakyat Susah, KAMMI Serukan Mahasiswa Turun ke Jalan
"SPBU itu kan jualan BBM, Ini ada apa, semakin banyak BBM yang dijual kan untungnya juga banyak. Kasihan itu masyarakat yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi tapi dipersulit. Diminta nunggu antrean lama dan berpanas-panas,"tandasnya.
Artikel Terkait
Harga BBM Naik, Pakar UGM: Pemerintah Jangan Asal Reaktif, Perlu Buat Kerangka Kebijakan Komprehensif
Tak Melulu Kabar Buruk, Harga BBM Justru Ditunggu Pengusaha Bus di Jogja: Kami Bisa Naikan Tiket dan Sewa
Pertamina Sebut Stok BBM Subdisi di Jateng-DIY Tahan 11 Hari: Aman, Masyarakat Tidak Perlu Khawatir
Naiknya Harga BBM , Pemerintah Menunjukkan Kelemahannya Sendiri
Kenaikan Harga BBM Bikin Rakyat Susah, KAMMI Serukan Mahasiswa Turun ke Jalan