Nyicil Ayem Jelang Idul Adha, MUI DIY Minta Masyarakat Tak Khawatir jika Ingin Berkurban Sapi

photo author
- Selasa, 28 Juni 2022 | 12:00 WIB
Foto ilustrasi petugas melakukan vaksinasi untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di peternakan sapi, Gang Lumbung 4, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Senin 27 Juni 2022. MUI DIY minta masyarakat tak khawatir berkurban sapi saat Idul Adha tahun ini. (Ayobandung.com/Irfan Al-Faritsi)
Foto ilustrasi petugas melakukan vaksinasi untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di peternakan sapi, Gang Lumbung 4, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Senin 27 Juni 2022. MUI DIY minta masyarakat tak khawatir berkurban sapi saat Idul Adha tahun ini. (Ayobandung.com/Irfan Al-Faritsi)

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM- Jelang Idul Adha, masyarakat diresahkan dengan boleh tidaknya berkurban sapi ditengah merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY berharap masyarakat tidak ragu berkurban dengan sapi asalkan telah dipastikan sehat dan tidak memiliki cacat fisik.

"Jika dipastikan sapi sudah steril, sebelumnya sudah diperiksa dokter hewan dan dinas kesehatan dan diyakini aman sampai saat [pelaksanaan] kurban maka saya rasa kurban dengan sapi tidak ada larangan," ujar Ketua Komisi Fatwa MUI DIY, Senin (27/6/2022) merespons pernyataan MUI Pusat yang menganjurkan masyarakat berkurban dengan kambing untuk menghindari penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi.

Menurut Makhrus, dikutip dari SuaraJogja.id-jaringan Ayoyogya.com, Selasa (28/6), anjuran berkurban dengan kambing ketimbang sapi yang disampaikan Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis adalah dalam rangka berikhtiar mencegah kemudaratan sebab PMK lebih banyak menjangkiti sapi.

Baca Juga: Meski Digempur PMK, Kementan Nyatakan Stok Hewan Kurban Masih Cukup

Anjuran tersebut, kata dia, bukanlah fatwa sehingga masyarakat tetap boleh berkurban dengan sapi asalkan dipastikan sehat.

"Anjuran itu tidak wajib, jangan diartikan MUI Pusat memaksa tidak boleh berkurban dengan sapi," kata dia.

Menurutnya, di wilayah DIY, berkurban dengan sapi tidak perlu menjadi kekhawatiran serius sebab skrining dan pemeriksaan kondisi kesehatan sapi telah dioptimalkan oleh pemerintah daerah bersama para pakar kesehatan hewan dari berbagai perguruan tinggi di DIY.

Karena itu, ia berharap warga DIY tidak perlu resah dan dapat menyikapi munculnya wabah PMK secara wajar.

"Di Yogyakarta saya rasa itu bukan menjadi suatu hambatan dan saya amati hampir semua masjid di DIY sudah mengkondisikan terkait kesehatan sapi. Jadi (kurban) sapi tetap berjalan, kambing juga jalan," tutur dia.

Baca Juga: Hewan Kurban Terjangkit PMK, Bolehkah Disembelih Saat Idul Adha? Ini Penjelasan MUI

Meski demikian, bagi daerah yang masyarakatnya merasa tidak aman dan nyaman berkurban dengan sapi karena khawatir PMK bakal semakin menyebar di wilayah setempat maka sebaiknya tidak memilih sapi, terlebih yang berasal dari luar daerah.

"Sebaiknya jangan berkurban dengan mendatangkan sapi dari luar," ujarnya.

Jauh sebelum muncul wabah PMK, menurut dia, sejak dahulu masyarakat memang diwajibkan memilih hewan baik sapi maupun kambing yang sehat, serta tidak cacat fisik untuk berkurban.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X