YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM- Persiapan Idul Adha terus dilakukan termasuk menyediakan kebutuhan daging. Di DIY, sayangnya, kebutuhan daging jelang Lebaran Kurban itu masih defisit 10 persen.
Menurut Dinas Pertanian DIY, angka tersebut didapat dari perhitungan jumlah populasi hewan ternak dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat di DIY.
Menjelang Idul Adha ini, total populasi hewan ternak berkuku belah di DIY mencapai lebih dari 800 ribu ekor. Dari jumlah tersebut, 315 ribu ekor terdiri dari sapi, dan lainnya merupakan kambing dan domba.
"Terkait dengan nanti Lebaran Haji, memang kalau dihitung dari populasi yang dibutuhkan, ini memang masih ada kekurangan plus minus 10 persen," kata Kepala Dinas Pertanian DIY, Sugeng Purwanto kepada Republika-jaringan Ayoyogya.com, belum lama ini.
Baca Juga: Jelang Lebaran Daging Sapi Gelonggongan Rentan Dijual, Ini Kata DKPP Bantul
Melansir, Rabu (22/6/2022), Sugeng menyebut, pada saat hari H Idul Adha, kekurangan tersebut akan tercukupi. Biasanya, kata Sugeng, akan lebih banyak transaksi jual beli hewan kurban di masyarakat pada saat Idul Adha nanti yang bisa menutup defisit tersebut.
"Biasanya di hari H berbagai penawaran dari masyarakat atau pelaku kegiatan usaha ini pada akhirnya cukup. Pada beberapa tahun yang lalu, pengalaman itu di atas kertas selalu ada defisit tapi pada akhirnya cukup," ujar Sugeng.
Namun demikian, di masa merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak saat ini, pihaknya pun berupaya agar ketersediaan daging di masyarakat tetap mencukupi.
Pasalnya, lalu lintas hewan ternak di DIY diawasi dengan ketat agar PMK tidak semakin meluas.
Adapun DIY juga masih mendatangkan hewan ternak dari luar daerah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Setidaknya, kebutuhan hewan ternak di DIY 50 persennya harus didatangkan dari luar DIY.
Baca Juga: Kebutuhan Daging Kambing Tinggi, Efektifkan Taruna Tani Kembali
"Karena ini ada situasi PMK, memang harus berjaga-jaga untuk bagaimana manajemen stok di masyarakat melalui kegiatan melalulintaskan hewan tetap dilakukan, tapi dengan tanda kutip dengan pengawasan yang lebih ketat," jelasnya.
Pihaknya sendiri telah mencatat kasus PMK pada hewan ternak di DIY sekitar empat ribu kasus. Meski begitu, jumlah tersebut dinilai masih kecil yakni di bawah satu persen jika dibandingkan dengan total populasi hewan ternak yang ada.
"Kita tidak menampikkan ada penularan di DIY, cuma angkanya masih sangat minim. Bagaimana Pak Menteri (Pertanian) sampaikan, angka di Indonesia masih sangat kecil. Populasi di DIY hanya 315 ribu untuk sapi, kalau dengan kambing dan domba 800 ribu sekian. Angka empat ribu itu kecil sekali sebenarnya," tandas Sugeng.
Artikel Terkait
Dampak Mengonsumsi Daging Berlebih dan Cara Mengatasinya
Sate Landak Karanganyar, Kenikmatan 3 Rasa Daging Jadi Satu
Sleman Komitmen Genjot Swasembada Daging Sapi
Dapat Jadi Pengganti Daging, Ini Manfaat Konsumsi Tahu
Terlalu Banyak Daging Merah Lemahkan Fungsi Jantung