Menurut Romo Banar, nilai budaya batik hidup justru pada kerja-kerja senyap di balik layar — tangan-tangan yang menyiapkan, menoreh, dan menenun makna di setiap titik dan garisnya.
Suara dari Generasi Z
Dalam forum yang sama, semangat baru datang dari generasi muda. Marsha Widodo, siswi Jakarta Intercultural School (JIS), mengaku mulai mencintai batik setelah memahami proses panjang di baliknya. Ia bercerita, awal ketertarikannya muncul ketika mendengar percakapan antara ibunya dan neneknya soal batik yang dianggap “terlalu mahal”.
“Saya bertanya-tanya, kenapa bisa mahal? Apa yang membuat satu kain batik berbeda dari yang lain? Dari situ saya mulai mencari tahu, dan ternyata keindahan batik bukan hanya pada hasil akhirnya, tapi juga pada proses panjang dan rumit di baliknya,” tutur Marsha.
Bagi Marsha, batik adalah pengetahuan dan perjalanan kesabaran. Namun, ia juga menyadari bahwa generasinya belum sepenuhnya menjadikan batik sebagai bagian dari keseharian.
"Di sekolah, dalam setahun, saya hanya memakai batik empat kali. Di luar itu, batik hanya tersimpan di lemari,” katanya.
Kesadaran semacam ini, menurut para pembicara, menjadi titik awal penting bagi regenerasi budaya. Dengan populasi Gen Z yang besar, masa depan batik ada di tangan mereka — sejauh mereka tidak hanya mengenakan, tetapi juga memahami maknanya.
Artikel Terkait
Bantu IKM Kerajinan dan Batik, BBSPJIKB Kemenperin Gelar Business Matching dan Pelatihan bagi IKM
Cewek Wajib Punya, Ternyata Inilah 5 Dress Batik Termurah 2023, Cuss Girls!
Grand Opening Grosir Batik Benang Ratu Yogyakarta Buka Cabang Baru, Belanja Batik Diskon 10 Persen Sekaligus Wisata Edukasi Membatik
Batik Benang Raja: Menyajikan Kebahagiaan Berbatik untuk Semua Kalangan Masyarakat
BRI Beri Pendampingan Digital, Batik Ethnic Gendhis Sukses Jualan Online
Sinergi BRI Bantu UMKM, Batik Parang Kaliurang Raih Panggung Nasional
Taspen Bawa UMKM Binaan Tampil di Pameran Batik Bergengsi Tanah Air
Yamaha Gelar SOTR 3, Hadirkan Touring, Upacara, hingga Belajar Batik
Batik Giriloyo Naik Kelas Berkat Pendampingan BNI dan Mitra Akademisi
Dari Gempa ke Gemilang, Kisah Nur Ahmadi dan Kebangkitan Batik Giriloyo