Sudah Lama Punah dan Kini Mulai Dihidupkan, Ruwatan Murwokolo Nusantara 2022 Kembali Digelar

photo author
- Selasa, 30 Agustus 2022 | 09:30 WIB
Prosesi Ruwatan Murwokolo di Bantul yang sudah lama punah kini dihidupkan kembali. (Rahajeng Pramesi.)
Prosesi Ruwatan Murwokolo di Bantul yang sudah lama punah kini dihidupkan kembali. (Rahajeng Pramesi.)

BANTUL, AYOYOGYA.COM -- Lama tak terdengar dan mulai jarang dilaksanakan, Ruwatan Murwokolo Nusantara 2022 kembali digelar.

Ruwatan Murwokolo sebagai Kebudayaan Indonesi  bertempat di Candi Tirto Raharjo, Kasongan yang dilakukan oleh Ki Kasidi Hadiprayitno MRBA Kawindrowinoto sebagai salah satu ki Dalang Ruwat yang ada di Indonesia.

Seniman dan Budayawan, Prof Dr. Timbul Raharjo, M.Hum mengatakan kegiatan ini adalah sebuah peristiwa budaya. Ruwatan Murwokolo Nusantara adalah salah satu bentuk kegiatan budaya yang berarti merawat pusaka yakni pusaka budaya terutama budaya Jawa yang dianut oleh para pendukungnya. Ruwatan ini menjadi salah satu bentuk sugestivitas diri seseorang akan keyakinan untuk melangkah pada pada situasi kehidupan yang lebih baik. 

Baca Juga: Dorong Inovasi Seni dan Budaya, bank bjb Dukung Ubud & Beyond Festival 2022

Ruwatan ini akan dilaksanakan secara berkala menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Ruwatan ini tidak hanya diperuntukkan bagi Sukerto (diri seseorang),  namun juga dapat dipakai sarana ruwat usaha, ruat tanah, ruwat bangunan dan lain sebagainya.

Intinya adalah memberikan angsar baik bagi manusia dan lingkungannya termasuk tempat (rumah) dan lain sebagainya.

Keyakinan yang baik entah itu keyakinan yang bersumber dari sistem keagamaan dan sistem budaya menjadi bentuk keyakinan tersendiri sebagai bagian jadi diri mereka.

Peristiwa ruwatan ini merupakan kegiatan event budaya. Ruwatan sebagai bentuk kegiatan budaya yg diikuti lintas keyakinan, bangsa, agama, suku, dan latar belakang budaya. Juga sebagai budaya Jawa yang banyak dipengaruhi oleh cerita dan ajaran leluhur yang ada di dalam jagat pewayangan yang penuh dengan pitutur atau ajaran-ajaran baik agar manusia menemukan jati diri dalam kehidupannya. 

Harapannya peristiwa budaya ini bisa terus dilakukan,  diperlukan keikutsertaan dari para pemangku kepentingan terutama dari pihak pemerintah, komunitas, pribadi, dan swasta. Sehingga upaya Memetri budaya Jawa dapat terus terus dilakukan. 

Baca Juga: Renungan HUT ke-77 Kemerdekaan RI: Identitas Budaya untuk Membangun Bangsa

Event ruwatan murwokolo ini diselenggarakan lagi pada akhir tahun pada tanggal 18 Desember 2022. Hal ini menyesuaikan dengan permintaan masyarakat yang terus berdatangan sebagai peserta dengan target 50 peserta. 

RM. Ryan Budi Nuryanto, panitia pelaksana bahwa kegiatan ini diikuti 22 anak sukerto baik dari DIY, Palembang, Jakarta, Bali bahkan dari Belanda dengan usia termuda 11 tahun ( Jogja) dan tertua 52 tahun (Palembang). 

Dengan ruwatan semacam ritual  doa ini diharapkan agar melalui kegiatan yang dilakukan, bumi Dunia khususnya Indonesia dapat sehat  pulih.

Ivanna Aulya (14 th) salah satu peserta dari WNA mengatakan bahwa sangat berkesan dengan kegiatan ruwatan ini dan akan mengajak teman-temannya untuk mengikuti acara ini kedepannya karena sarat dengan makna dan lintas bangsa juga keyakinan dengan harapan dapat berhasil apa yang dia cita-citakan. Nampak para peserta sangat khusuk mengikuti jalannya prosesi ritual Ruwatan dengan penyerahan uborampe, pagelaran wayang ruwat dengan lakon Murwokolo, pembacaan kidung dan doa, hingga pengguntingan rambut sampai siraman 7 sumber mata air, luwaran dan berakhir dengan larungan yang juga diikuti oleh para keluarga dari para peserta ruwatan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X