Dalam rangka mendukung program percepatan penurunan stunting, BKKBN mendukung pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi dokter dan bidan di fasilitas pelayanan kesehatan tahun ini.
Sekitar 1.085 bidan diharapkan dapat terlatih dengan menggunakan kurikulum pelatihan yang telah disusun Kementerian Kesehatan bersama dengan POGI, IBI dan BKKBN.
BKKBN memfasilitasi pelatihan bagi pelatih/TOT bagi 34 peserta dari 7 provinsi yakni Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Jawa Barat dan DIY (RSUP Dr Sardjito) yang terdibagi dalam dua angkatan, yakni angkatan I diikuti 17 peserta dari 4 provinsi yaitu Gorontalo, Maluku, Maluku Utara serta DIY yang saat ini telah dilaksanakan pada 4-22 Juli 2022.
Adapun angkatan II diikuti 17 peserta dari 4 provinsi yaitu Papua, Papua Barat, Jawa Barat dan DIY pada 4 Juli sampai 5 Agustus 2022.
Baca Juga: Harganas, BKKBN Gelar Sejuta Akseptor KB Hingga Desa Terpencil
RSUP Sardjito terus berbenah
Direktur Utama RSUP Dr Sardjito dr Eniarti, MSc, Sp.KJ, MMR mengatakan, RSUP Dr Sardjito terus berbenah sesuai arahan Kementerian Kesehatan di usianya yang menginjak 41 tahun.
Saat ini, lanjutnya, RSUP Dr Sardjito juga tengah membangun Maternal Pediatric Tower di lahan poli dan rawat inap anak agar semakin representatif sebagai rumah sakit kelas A. Gedung terpusat ini akan fokus menurunkan angka kematian ibu dan anak, serta upaya penurunan kasus stunting.
"Setiap tahun banyak dokter spesialis obgyn, dokter spesialis anak yang dilahirkan, tapi kenapa jumlah kematian ibu dan anak tidak pernah turun. Stunting juga demikian. Ini harapan perubahan RSUP Dr Sardjito," kata Erniati.
Artikel Terkait
SK Bupati Hasto Menjadi Kepala BKKBN Bersifat Informatif
Kepala BKKBN: Awas! Autism dan Stunting Rawan Diakibatkan Jarak Lahir Terlalu Dekat
Berikan Kontribusi Tinggi pada Isu Kependudukan, BKKBN Terima Penghargaan dari PBB
Kota Jogja Masih Miliki Kasus Stunting 1.433 Anak, Ini Cara Penanganannya
Inovasi Turunkan Angka Stunting, Siagakan 600 Ribu Tim Pendamping Keluarga se-Indonesia