Wabah PMK Merajalela, Pedagang Hewan Kurban di Bantul Terpaksa Kurangi Stok 

photo author
- Kamis, 7 Juli 2022 | 10:00 WIB
Pemberian vaksinasi PMK kepada hewan ternak di Sleman. (Dokumen Humas Pemkab Sleman.)
Pemberian vaksinasi PMK kepada hewan ternak di Sleman. (Dokumen Humas Pemkab Sleman.)

BANTUL, AYOYOGYA.COM -- Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kini merajalela diberbagai daerah di Indonesia termasuk di Bantul.

Meski wabah PMK menyedang namun tidak mengurangi permintaan hewan kurban terutama sapi.

Sebagai solusi, pedagang hewan menyediakan stok secara terbatas. Bahkan mereka juga terpaksa mengurangi stok hewan kurban terutama sapi untuk menekan penularan PMK.

Baca Juga: Wabup Bantul: Penanganan PMK Pusat Cepat Minim Kerugian di Daerah

Salah seorang pedagang hewan kurban di Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Wahyu Sinangsih mengatakan pihak sengaja mengurangi stok hewan kurban khususnya sapi hingga 50 persen dibandingkan stok hewan kurban tahun 2021 yang lalu.

"Saat Iduladha tahun 2021 kemarin saya memiliki stok 100 ekor sapi kurban namun untuk tahun ini hanya menyediakan 50 ekor sapi kurban,"katanya, Kamis (7/7/2022).

Sesuai dengan hukum pasar, terbatasnya stok berimbas pada kenaikan harga. Begitu juga dengan pengurangan stok sapi kurban juga berimbas pada kenaikan harga sapi.

Baca Juga: Awas! Angka Kasus PMK Jelang Idul Adha di Sleman Naik Terus

"Meski saya mengurangi stok sapi untuk kurban namun permintaan dari sohibul kurban tergolong tinggi.Saat ini ada 60 ekor sapi kurban di kandang saya, semuanya sudah laku terjual. Tinggal mengirim ke sohibul saat penyembelihan saja,"ujarnya.

Menurutnya harga sapi kurban terendah Rp17 juta per ekor sedangkan yang tertinggi dijual Rp25 juta per ekor. Harga tersebut naik sekitar Rp2 juta dibandingkan harga jual sapi kurban pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp15 juta untuk harga terendah.

Baca Juga: Alhamdulillah! Akhirnya Bantul Terima 300 dosis Vaksin PMK

"Sebenarnya permintaannya masih tinggi namun untuk menjaga sapi kurban tetap sehat dan tidak terpapar PMK maka tidak lagi menambah stok,"ucapnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X