ngayogyakarta

Masuk Warisan Budaya Nasional, Kupatan Jolosutro Diharapkan Terus Digelar Tiap Tahunnya

Selasa, 13 September 2022 | 17:50 WIB
Salah satu kegiatan di Kupatan Jolosutro (pemkabbantul)

AYOYOGYA.COM -- Kupatan Jolosutro merupakan salah satu warisan budaya yang hingga kini menjadi salah satu agenda rutin digelar di tengah masyarakat Jolosutro.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto.

Nugroho Eko mengungkapkan, sejak 2021 lalu, Kupatan Jolosutro adalah warisan budaya tak benda yang diakui secara nasional.

Baca Juga: Info Loker Jogja Update 13 September 2022, Ada Sales, Web Developer, Security Hingga Cleaning Service

Dirinya berharap acara ini dapat terus digelar setiap tahunnya sebagai wujud pelestarian budaya dan kebersamaan masyarakat.

"Dalam upacara ini ada nilai luhur yang harus terus dikembangkan sebagai ciri atau identitas dari masyarakat di Jolosutro," ujarnya melansir bantulkab.go.id, Selasa 13 September 2022.

Seperti diketahui, pada Senin (12/9) berlokasi di lapangan Jolosutro, Srimulyo, Piyungan digelar tradisi Rasulan atau yang biasa disebut sebagai upacara kupatan oleh masyarakat setempat.

Baca Juga: Prediksi Black Clover 338, Jalani Latihan di Negeri Matahri, Asta Bakal Lampaui Kemampuan Ki Milik Yami?

Tradisi ini adalah wujud syukur pada Allah atas limpahan berkah yang diberikan pada pertanian mereka.

Upacara ini mulai dikenalkan pada masa Sunan Geseng. Rasulan ini digelar setiap tahunnya pada Senin legi di bulan Sapar selepas waktu dzuhur.

Layaknya upacara yang lainnya, aneka uba rampe disiapkan seperti nasi gurih, ingkung, serta aneka jajanan pasar.

Uba rampe tersebut ditempatkan di dalam jodhang yang disiapkan oleh masing-masing RT.

Baca Juga: Dugaan KPK: Haryadi Suyuti Intervensi Tiap Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan Pemkot Jogja  

"Kupatan Jolosutro ini mampu menunjukkan semangat membangun masyarakat dengan basis gotong royong," ungkap Lurah Srimulyo, Wajiran.

Tags

Terkini