ngayogyakarta

Pengawasan Ketat Pembangunan Talud Kali Code, Pastikan Sesuai Spesifikasi

Selasa, 21 Oktober 2025 | 12:25 WIB
Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, Bambang Seno Baskoro, menegaskan pentingnya pembangunan talud sebagai upaya mengurangi kawasan kumuh dan memperkuat ketahanan terhadap banjir. (dok.)

YOGYA, AYOYOGYA.COM - Usai melakukan rapat koordinasi bersama Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta pada Senin (20/10), pengawasan terhadap pembangunan talud di Kali Code langsung dilakukan melalui inspeksi mendadak (sidak). Sidak ini menyasar lokasi pekerjaan di RW 06 Terban, Gondokusuman, yang menjadi salah satu titik penting dalam penataan kawasan pinggir sungai.

Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, Bambang Seno Baskoro, menegaskan pentingnya pembangunan talud sebagai upaya mengurangi kawasan kumuh dan memperkuat ketahanan terhadap banjir. "Kita ingin melihat pembangunan di Sungai Code pada musim saat ini kan rentan banjir karena cuaca ekstrem. Sehingga kita tekankan betul ke penyedia jasa maupun dinas terkait agar jangan sampai keluar spek," tegasnya.

Pembangunan talud ini tidak hanya sebatas memperkuat konstruksi penahan sungai, namun juga bagian dari upaya pemulihan fungsi bantaran. Penataan dilakukan dengan memastikan bangunan rumah warga tidak lagi berhimpitan langsung dengan sungai, melainkan mundur minimal tiga meter. Dengan begitu, ruang untuk jalan inspeksi dapat dibuka.

Menurut Bambang, keberadaan jalan inspeksi nantinya sangat bermanfaat. Tak hanya untuk akses armada darurat seperti ambulans dan pemadam kebakaran, tetapi juga memberi peluang ekonomi bagi masyarakat. "Kita akan terus memberikan dukungan terhadap pembangunan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat. Apalagi selesainya ini nanti harapan kita bisa menambah akses di pinggir sungai dan otomatis bisa meningkatkan ekonomi warga," urainya.

Berkaitan dengan teknis pelaksanaan, pengawasan terhadap spesifikasi konstruksi terus diperketat. Tim pengawas dari DPUPKP diharapkan aktif dan intensif di lapangan. Dalam sidak tersebut, tidak ditemukan material yang tidak sesuai dengan kontrak. Harapannya hingga akhir pekerjaan seluruh elemen konstruksi tetap berada dalam standar yang telah disepakati.

Namun demikian, terdapat sedikit kendala dalam progres pembangunan. Bambang mengungkapkan deviasi sekitar 20 persen dari jadwal yang ditetapkan. Meski begitu, ia memahami situasi tersebut disebabkan faktor alam. "Saat beberapa kali terjadi hujan deras di hulu, kawasan sini sempat terjadi banjir. Dampaknya banyak material yang ikut hanyut, bahkan peralatan milik penyedia jasa juga ikut terpendam. Akses untuk mengangkut material sampai ke titik sini juga cukup sulit. Kondisi ini memang di luar kemampuan, tetapi dinas harus terus menerus melakukan pengawasan," katanya.***

Tags

Terkini