Sementara itu, Ringgo Agus Rahman yang berperan sebagai suami Laras menilai kedalaman pengalaman Dian sebagai ibu sangat membantu pembentukan dinamika keluarga di film.
“Apa yang dirasakan sebagai ibu di kehidupan nyata sangat membantu membangun relasi di layar,” ujarnya.
Sutradara Ho Wi-ding mengaku bangga dengan pencapaian film ini.
“Melihat reaksi penonton sangat memuaskan dan membanggakan. Saya beruntung karena para cast sangat brilian,” katanya.
Begitupula yang disampaikan oleh Produser Shanty menegaskan bahwa isu yang diangkat tidak hanya mencerminkan kondisi keluarga Indonesia saja. Dengan menggabungkan drama personal, teknologi, dan refleksi keluarga modern, Esok Tanpa Ibu hadir sebagai pengingat kuat tentang pentingnya kehadiran emosional di tengah dunia yang semakin digital.
“Kami ingin pertanyaan yang dibahas difilm ini jadi pembahasan multinasional,” ujarnya.
***
Artikel Terkait
Iko Uwais Persembahkan 'Timur', Buka Babak Baru Film Laga Indonesia
‘Sosok Ketiga: Lintrik’, Film Horor Nusantara dengan Sentuhan Emosional Siap Tayang di Bioskop
RIBA : Film Horor yang Mengingatkan Masyarakat akan Bahaya Riba dan Keserakahan
VMS Studios Ramaikan JAFF Market, Umumkan Empat Film Unggulan untuk 2026
Tayang Tahun Depan, Visinema Hadirkan Nostalgia untuk Generasi Kini Lewat Film Na Willa
JAFF Market 2025: Amar Bank Perkenalkan Platform Bisnis untuk Pelaku Industri Film
VMS Studio Rilis Poster Film Penerbangan Terakhir
Maxstream Bawa Karya Sineas Muda ke JAFF Lewat Tiga Film Pendek
Film Panjang Laut Bercerita Siap Tayang 2026, Adaptasi Besar dari Novel Fenomenal
Film Ikatan Darah Besutan Sineas Jogja Ini Curi Perhatian Dunia, Kini Hadir di JAFF