YOGYA, AYOYOGYA.COM - Setelah melalui proses pengembangan yang panjang selama bertahun-tahun, adaptasi film panjang Laut Bercerita akhirnya resmi diperkenalkan ke publik dalam konferensi pers di JAFF Market, JEC, Yogyakarta, Senin (1/12/2025).
Novel karya Leila S. Chudori yang telah dicetak ulang lebih dari seratus kali ini sebelumnya pernah diadaptasi menjadi film pendek pada 2017, dan kini dihidupkan kembali dalam format layar lebar oleh Pal8 Pictures dan VMS Studio. Film tersebut dijadwalkan tayang di bioskop pada 2026.
Produser Gita Fara menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar adaptasi, tetapi sebuah upaya merawat ingatan kolektif bangsa terhadap praktik penghilangan paksa aktivis pada era Orde Baru. Menurutnya, proses panjang yang dilalui sejak tahap penulisan naskah hingga pembentukan tim merupakan bagian dari komitmen untuk menghadirkan cerita yang tetap sensitif dan akurat secara historis.
“Perjalanannya sangat panjang, dan banyak pihak yang percaya bahwa cerita ini penting untuk diwariskan,” jelas Gita.
Leila S. Chudori, yang turut menulis skenario, menyoroti bahwa inspirasi novel ini lahir dari pengalaman dan pengamatannya terhadap dinamika sosial-politik saat bekerja di instansi pemerintah. Hal inilah yang membuatnya memerlukan tim kreatif yang benar-benar memahami visi dan ritme cerita.
“Saya selalu tertarik pada drama dengan beban sejarah,” ungkap Leila.
Tantangan Besar dalam Adaptasi
Sutradara Yosep Anggi Noen mengakui bahwa mengadaptasi novel yang sudah begitu populer merupakan tantangan tersendiri. Ekspektasi pembaca lintas generasi membuat proses kreatif harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
“Tantangannya jelas: ini bukan novel yang tidak dikenal,” katanya.
Kisah tetap berfokus pada Biru Laut Wibisana dan kelompok aktivis mahasiswa yang mengalami represi negara, serta luka mendalam keluarga yang kehilangan tanpa jawaban. Pendekatan visual dan dramaturgi dirancang untuk mempertahankan kedekatan emosional sebagaimana yang dirasakan pembaca novel.
Sebagian besar aktor yang terlibat dalam film pendek sebelumnya kembali memperkuat versi panjangnya. Reza Rahadian kembali memerankan Biru Laut Wibisana, tokoh sentral yang menjadi jantung cerita. Ia mengaku banyak berdiskusi dengan sutradara untuk menggali esensi karakter.
“Prosesnya banyak ngobrol soal bagaimana memahami inti cerita,” ujar Reza.
Aktris Dian Sastro juga resmi memerankan tokoh Kinan. Ia sempat ditawari karakter lain, namun Kinan adalah peran yang ia dambakan sejak lama.
“Awalnya saya dapat tawaran Anjani, tapi karakter impian saya itu Kinan. Saya sangat beruntung mendapatkannya,” ungkapnya.
Nama-nama besar lain seperti Christine Hakim dan Eva Celia turut memperkaya susunan pemain, membuat proyek ini semakin dinantikan.***
Artikel Terkait
Film Musikal “Siapa Dia” Suguhkan Romansa, Sejarah, dan Budaya Pop dalam Empat Era
Dari Pesantren ke Layar Lebar, Wamenag Dorong Santri Berkarya Lewat Film Islami
Iko Uwais Persembahkan 'Timur', Buka Babak Baru Film Laga Indonesia
‘Sosok Ketiga: Lintrik’, Film Horor Nusantara dengan Sentuhan Emosional Siap Tayang di Bioskop
RIBA : Film Horor yang Mengingatkan Masyarakat akan Bahaya Riba dan Keserakahan
VMS Studios Ramaikan JAFF Market, Umumkan Empat Film Unggulan untuk 2026
Tayang Tahun Depan, Visinema Hadirkan Nostalgia untuk Generasi Kini Lewat Film Na Willa
JAFF Market 2025: Amar Bank Perkenalkan Platform Bisnis untuk Pelaku Industri Film
VMS Studio Rilis Poster Film Penerbangan Terakhir
Maxstream Bawa Karya Sineas Muda ke JAFF Lewat Tiga Film Pendek