“Aku pengen film ini jadi semacam alarm kecil supaya kita sadar, jangan-jangan kita sudah lama nggak benar-benar hadir buat keluarga,” ujarnya.
Dalam film ini, Dian juga memerankan karakter kecerdasan buatan bernama i-Bu yang menjadi bagian penting dari narasi.
“Apakah AI menjadi jalan keluar dari persoalan di film ini? Film ini mengajak penonton, terutama orang tua, untuk menyadari bahwa bonding dengan anak tidak hanya tugas ibu, tapi bapak juga harus ikut berperan,” jelasnya.
Keresahan Keluarga Modern Jadi Titik Awal Cerita
Penulis skenario Diva Apresya menyebut ide cerita film ini lahir sejak 2019, berangkat dari kegelisahan tentang perubahan dinamika keluarga.
“Teknologi itu mata dua. Ia bisa bantu komunikasi, tapi juga bisa jadi dinding yang membuat kita makin sulit mengungkapkan perasaan,” ungkap Diva.
Ali Fikry yang memerankan Rama, anak dari Laras, menggambarkan relasi hangat dengan Dian di lokasi syuting.
“Kalau ibu (Dian) datang ke lokasi tuh rasanya dunia jadi baik-baik saja. Energinya beda banget,” katanya.
Artikel Terkait
Iko Uwais Persembahkan 'Timur', Buka Babak Baru Film Laga Indonesia
‘Sosok Ketiga: Lintrik’, Film Horor Nusantara dengan Sentuhan Emosional Siap Tayang di Bioskop
RIBA : Film Horor yang Mengingatkan Masyarakat akan Bahaya Riba dan Keserakahan
VMS Studios Ramaikan JAFF Market, Umumkan Empat Film Unggulan untuk 2026
Tayang Tahun Depan, Visinema Hadirkan Nostalgia untuk Generasi Kini Lewat Film Na Willa
JAFF Market 2025: Amar Bank Perkenalkan Platform Bisnis untuk Pelaku Industri Film
VMS Studio Rilis Poster Film Penerbangan Terakhir
Maxstream Bawa Karya Sineas Muda ke JAFF Lewat Tiga Film Pendek
Film Panjang Laut Bercerita Siap Tayang 2026, Adaptasi Besar dari Novel Fenomenal
Film Ikatan Darah Besutan Sineas Jogja Ini Curi Perhatian Dunia, Kini Hadir di JAFF