Pertemuan rutin semacam ini menurutnya akan memperkuat solidaritas di antara para pengelola kanal informasi.
“Yang namanya silaturahmi itu kan memperpanjang rezeki dan memperpanjang umur,” katanya.
Pemimpin Redaksi Ayobandung.id, Andres Fatubun, menilai posisi homeless media kini menjadi salah satu poros penting ekosistem informasi masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa keterbukaan kolaborasi dari para pengelola akun tersebut sudah terlihat dari berbagai kerja bersama sebelumnya. Namun, menurutnya, peluang kolaborasi masih bisa diperdalam, terutama dalam konteks lebih profesional.
“Teman-teman homeless media kalau diajak kolaborasi sangat terbuka, kenapa tidak diperluas,” kata Andres. Ia menyebut bahwa dalam berbagai forum, peran homeless media kian diperhitungkan sebagai salah satu kanal informasi dengan jangkauan besar.
“Di forum-forum disebutkan peran dari homeless media itu semakin krusial dan diperhitungkan. Banyak media mainstream yang sudah berkolaborasi, asosiasi pers juga, bahkan ada wacana bagaimana kalau homeless media ini diakomodasi Dewan Pers,” ujarnya.
Dia kemudian menyinggung bagaimana posisi homeless media kini yang sudah banyak mencuri perhatian. Di satu sisi, banyak industri melihat homeless media sebagai kanal yang menjanjikan berkat jangkauannya yang luas.
Namun di sisi lain, sebagian brand masih berhati-hati karena rekam jejak beberapa kanal yang pernah tersandung penyebaran informasi keliru.
Situasi itu, menurutnya, menjadi pengingat bahwa peningkatan kapasitas dan pemantauan kualitas harus berjalan beriringan.
“Beberapa industri melirik homeless media ketimbang media mainstream karena jangkauannya yang lebih luas. Ada juga brand di sisi lain menolak karena ada rekam jejak media homeless sebar hoaks waktu dulu. Jadi mereka juga melakukan pemantauan,” katanya.
Ia melanjutkan bahwa baik akun informasi lokal maupun media arus utama sebenarnya berada dalam ekosistem yang sama, memiliki kekuatan dan keterbatasan masing-masing. Karena itu, kolaborasi justru bisa menjadi titik temu yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.
“Keinginan kita untuk berkolaborasi. Di satu sisi homeless punya kecepatan dan jangkauan lebih luas, di redaksi kita unggul dalam verifikasi,” kata dia.
ISMN Meet Up Bandung 2025 terselenggara berkat dukungan dari Bank BNI, Bank BTN, Eiger Tropical Adventure, Indosat Ooredoo Hutchison, Nara Park, Hotel Santika Pasirkaliki Bandung, dan Monte Equipment. Rencananya, selain di Bandung, event serupa akan digelar di Kota Semarang dan Yogyakarta.***
Artikel Terkait
VMS Studios Ramaikan JAFF Market, Umumkan Empat Film Unggulan untuk 2026
Tayang Tahun Depan, Visinema Hadirkan Nostalgia untuk Generasi Kini Lewat Film Na Willa
Jelang Natal, Pemuda Papua Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas dan Tolak Provokasi
Maxstream Bawa Karya Sineas Muda ke JAFF Lewat Tiga Film Pendek
Misteri dan Teror Jawa Mengintai dalam Janur Ireng
Dari Amerika ke Jogja: Love, Chaos, Kin Ajak Publik Refleksi Tentang Adopsi Etis dan Identitas
Dari Yogyakarta hingga Semarang, Yamaha Perkenalkan Excitement Riding pada Para Pemred
Suzzanna: Dosa di Atas Dosa Siap Hadir di Bioskop, Luna Maya Ungkap Tantangan Kembali Perankan Sosok Suzzanna
Akses Medan Terancam Banjir! Begini Aksi Cepat Jasa Marga Benahi Tol yang Amblas
ISMN Meet Up Bandung 2025: Saatnya Kreator Fokus Nilai, Bukan Hype