Suka Duka Tawa Hadirkan Kisah Hangat tentang Keluarga dan Komedi

photo author
- Senin, 1 Desember 2025 | 20:06 WIB
Film drama komedi keluarga Suka Duka Tawa resmi diumumkan sebagai film penutup (closing film) Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025. (dok.)
Film drama komedi keluarga Suka Duka Tawa resmi diumumkan sebagai film penutup (closing film) Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025. (dok.)

YOGYA, AYOYOGYA.COM- Film drama komedi keluarga Suka Duka Tawa resmi diumumkan sebagai film penutup (closing film) Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2025. Setelah penayangan perdananya di festival pada 6 Desember 2025, film produksi Visinema Pictures melalui Bion Studios itu akan beredar di bioskop pada 8 Januari 2026.

Antusiasme publik meningkat karena film ini juga menjadi debut penyutradaraan film panjang bagi Aco Tenriyagelli.

Aco mengungkapkan ketertarikannya mengolah tema hubungan bapak–anak dengan pendekatan komedi.

“Membuat sesuatu yang fun. Aku suka stand up comedy, dan riset hubungan bapak dan anak. Anak sulit ngobrol sama orang tua. Semakin dekat dengan orang tua sebagai hal yang membahagiakan dan berharga,” kata Aco dalam keterangannya.

Aco menjelaskan proses kreatif film ini menjadi perjalanan personal baginya. Ia menegaskan bahwa inti kisahnya tetap berakar pada dinamika keluarga.

"Proses sangat menyenangkan dan seru untukku. Aku menemukan rumah di Beyond dan mengajak banyak debutan tampil selain aku. Kepercayaan sangat tinggi dari para produser membuatku yakin film ini bisa diwujudkan," ungkapnya.

"Aku ingin membuat sesuatu yang fun namun personal. Bagaimana kecanggungan anak menyatakan cinta pada orangtua dan sebaliknya. Banyak teman yang sudah tak punya kesempatan dekat dengan keluarga, dan itu jadi refleksi karena hal paling penting adalah waktu dengan mereka," sambungnya.

Rachel Amanda: Pendalaman Karakter Lewat Open Mic

Deretan pemain Suka Duka Tawa terdiri dari aktor dan komika lintas generasi, seperti Rachel Amanda, Teuku Rifnu Wikana, Marissa Anita, Enzy Storia, Bintang Emon, Arif Brata, Gilang Bhaskara, Nazira C Noer, Mang Saswi, dan Abdel Achrian.

Pemeran utama, Rachel Amanda, menyampaikan kedekatannya dengan sang sutradara.

“Aco selalu punya cerita yang baru, mampu meramu hubungan bapak-anak sebagai sebuah cerita yang menghibur, apalagi mengambil angle stand up comedy, jadi mau terlibat film ini,” ujar Rachel.

Untuk memerankan seorang komika, ia bahkan turun langsung ke panggung.

“Cukup susah, harus punya kemampuan menulis, membangun cerita, dan merasakan suasana di atas panggung open mic,” tuturnya.

“Stres parah! Tapi dari situ aku tahu betapa susahnya stand-up. Bagaimana ceritakan hal personal tapi membuat orang tertawa. Tawa paling besar kadang datang dari luka paling dalam," katanya.

Komedian Arif Brata turut meramaikan jajaran pemain dan memuji materi cerita yang ditawarkan.

“Saya kagum karya Aco. Waktu diajak langsung senang. Script-nya tentang stand-up comedy, dan saya suka ada film yang mengangkat kehidupan kami," ucapnya.

Tentang perannya, Arif mengatakan tak begitu sulit ia lakoni.

“Saya jadi orang Makassar yang berantem lagi. Risetnya ya dengan diri saya. Tapi kami belajar banyak dari film ini," kelakarnya.

Bintang Emon juga mengapresiasi bagaimana film ini menggali dunia komika. Ia mengakui kedalaman riset film ini.

"Cara grogi di panggung, nulis materi, semuanya diulik. Kami sudah 10 tahun di seni ini, jadi melihatnya di film itu luar biasa. (Jadi greenflag) Katanya begitu karena sehari-hari saya juga gitu. Tapi tetap saja masuk dunia peran itu bikin deg-degan," ungkapnya.

Gilang Bhaskara menyampaikan apresiasi serupa.
“Aco cukup bagus meng-capture komunitas stand up comedian. Aco orang luar komika, membuat film tentang komedi, keren sih,” katanya.

Ia juga merasakan tantangan baru dalam proses coaching.

"Bagaimana sharing, berkomunitas, itu kerasa sekali lewat tokoh Tawa. Lalu saat coaching, kami dapat pengalaman luar biasa. Inner monolog misalnya, lalu bagaimana sulitnya saling tatap mata, itu tantangan yang seru banget," tandasnya.

Aktris Marissa Anita ikut memberi warna pada film melalui perannya sebagai ibu yang protektif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X