“Dia (Tawa) matahariku. Menganggap anak sebagai matahari. Menjadikan Tawa sebagai perempuan mandiri, harus survive, dengan tas yang gede banget, apa-apa ada di dalam tas tersebut,” jelas Marissa.
Tentang Suka Duka Tawa
Film ini mengikuti perjalanan Tawa (Rachel Amanda), seorang komika yang memanfaatkan pengalaman pahit, termasuk ditinggalkan ayahnya sejak kecil sebagai materi lawakan. Hidupnya berubah ketika sang ayah, Pak Keset (Teuku Rifnu Wikana), tiba-tiba kembali setelah 20 tahun menghilang. Cerita kemudian menjelajahi bagaimana tawa menjadi mekanisme bertahan hidup sekaligus cara menyembuhkan luka lama.***
Artikel Terkait
Dari Pesantren ke Layar Lebar, Wamenag Dorong Santri Berkarya Lewat Film Islami
Iko Uwais Persembahkan 'Timur', Buka Babak Baru Film Laga Indonesia
‘Sosok Ketiga: Lintrik’, Film Horor Nusantara dengan Sentuhan Emosional Siap Tayang di Bioskop
RIBA : Film Horor yang Mengingatkan Masyarakat akan Bahaya Riba dan Keserakahan
VMS Studios Ramaikan JAFF Market, Umumkan Empat Film Unggulan untuk 2026
Tayang Tahun Depan, Visinema Hadirkan Nostalgia untuk Generasi Kini Lewat Film Na Willa
JAFF Market 2025: Amar Bank Perkenalkan Platform Bisnis untuk Pelaku Industri Film
VMS Studio Rilis Poster Film Penerbangan Terakhir
Maxstream Bawa Karya Sineas Muda ke JAFF Lewat Tiga Film Pendek
Film Panjang Laut Bercerita Siap Tayang 2026, Adaptasi Besar dari Novel Fenomenal