Rayakan Hari Anak Nasional, KB Gantari Kenalkan Pendidikan Inklusif Ramah dan Aman untuk Semua Anak

photo author
- Minggu, 3 Agustus 2025 | 18:12 WIB
KB Inklusif Gantari dari Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRYAKKUM) menyelenggarakan perayaan edukatif bertajuk Generasi Tangguh Menginspirasi di Atrium Sleman City Hall, Minggu (3/8/2025).  (dok.)
KB Inklusif Gantari dari Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRYAKKUM) menyelenggarakan perayaan edukatif bertajuk Generasi Tangguh Menginspirasi di Atrium Sleman City Hall, Minggu (3/8/2025). (dok.)

 

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM – Dalam rangka Hari Anak Nasional 2025, KB Inklusif Gantari dari Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRYAKKUM) menyelenggarakan perayaan edukatif bertajuk Generasi Tangguh Menginspirasi di Atrium Sleman City Hall, Minggu (3/8/2025).

Acara ini menjadi panggung untuk menyuarakan pentingnya ruang belajar yang inklusif dan ramah anak sejak usia dini. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 100 peserta, termasuk anak-anak KB Gantari dan keluarga mereka. Selain sebagai perayaan, kegiatan ini juga bertujuan memperkenalkan model pendidikan inklusif yang diterapkan oleh KB Gantari kepada masyarakat luas.

Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi PRYAKKUM, Birgitta Anggre Hapsari menegaskan pendidikan inklusif perlu dikenalkan secara lebih luas melalui praktik langsung di tengah masyarakat.

Baca Juga: PGN Percepat Perluasan GasKita di Sleman, Wujudkan Akses Gas Bumi 24 Jam untuk Warga Yogyakarta

"Pendidikan inklusif memang sebetulnya sudah menjadi program yang banyak dibincangkan sejak beberapa tahun ke belakang. Namun Pusat Rehabilitasi YAKKUM sebagai lembaga yang bergerak di isu disabilitas ingin mengenalkan konsep modeling yang lebih ideal," katanya, Minggu (3/8/2025).

Menurut Anggre, model inklusi di KB Gantari dibangun atas dasar keberagaman dan pengakuan bahwa setiap anak berhak tumbuh dalam lingkungan yang aman dan memberdayakan.

“Sekolah Inklusi adalah ruang di mana anak disabilitas dan non disabilitas bisa di dalam satu ruang yang sama untuk mengenyam pendidikan yang sama dengan caranya masing-masing. Kami berharap, dengan bersekolah di KB Gantari, putra-putri bapak-ibu akan tumbuh menjadi pribadi yang dapat menerima perbedaan sejak usia dini,” ujarnya.

Anggre menambahkan sekolah juga berfungsi sebagai ruang kolaboratif antara anak dan keluarga, sekaligus sebagai media kampanye pentingnya sistem pendidikan yang transformatif di Indonesia.

"Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat menyuarakan pentingnya sistem pendidikan yang inklusif dan transformatif di Indonesia," ungkapnya.

Sementara Kepala Sekolah KB Gantari, Sri Wahyuni, menyoroti pentingnya membangun ruang aman di lingkungan belajar, terlebih dalam konteks sekolah inklusif. Ia menyampaikan bahwa setengah dari jumlah siswa di KB Gantari adalah anak-anak berkebutuhan khusus.

"Jadi kita sangat membutuhkan ruang aman untuk anak-anak. Di KB Inklusif Gantari ini usia siswanya 2-5 tahun yang masih anak-anak sekali jadi masih ada kedekatan emosional dengan orangtuanya. Ketika mereka harus pergi ke sekolah, harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru, dengan orang-orang yang baru, peran orang tua diambil alih oleh guru, guru ini orang yang baru bagi anak yang sebelumnya tidak kenal, sehingga ruang aman ini dibutuhkan buat anak," ujarnya.

Sri juga menekankan p menciptakan rasa aman tidak hanya penting bagi anak, tetapi juga krusial untuk membangun kepercayaan dari orang tua.

"Makanya di sekolah itu penting banget diciptakan ruang aman. Selain anaknya nyaman, orang tua juga percaya," imbuhnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X