9 Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Dirawat Intensif di Rumah Sakit, RSUD Saiful Anwar: 5 di ICU, 4 di HCU

photo author
- Rabu, 12 Oktober 2022 | 14:00 WIB
Kolase foto Tragedi Kanjuruhan (ayobandung)
Kolase foto Tragedi Kanjuruhan (ayobandung)

MALANG, AYOGYA.COM- Hampir dua pekan Tragedi Kanjuruhan terjadi, hingga saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang, Jawa Timur masih merawat beberapa korban. Mereka dirawat di ruang perawatan intensif.

Hal ini seperti disampaikan spesialis Anastesi Konsultan ICU dari RSUD Saiful Anwar dr Arie Zainul Fatoni.

Menurutnya, saat ini pada Unit Perawatan Intensif (ICU) RSUD Saiful Anwar masih merawat sebanyak lima orang korban Tragedi Kanjuruhan. Sementara pada High Care Unit (HCU) saat ini masih dirawat empat orang korban.

"Untuk di ICU ada lima korban yang dirawat, sedangkan di HCU ada empat, dua diantaranya akan melaksanakan operasi, namun kami pastikan kondisinya stabil dulu," kata Arie Zainul Fatoni, dikutip dari Suara.com-jaringan Ayoyogya.com, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Malang Bukan 100 Persen Kelalaian Negara, Salah Siapa?

Adapun korban tewas saat ini berjumlah 132. Terkini adalah seorang Aremanita bernama Helen Prisela yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan ke-132. Ia meninggal Selasa (11/10) siang kemarin setelah dirawat selama 10 hari.

Helen Prisela (20) merupakan warga Dusun Banjar Patoman RT 2 RW 4, Desa Amandanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Dokter Arie Zainul menjelaskan, Helen Prisela meninggal dunia karena gagal napas akut. Sebab adanya cedera di luar paru-paru, yang disebabkan adanya sejumlah trauma.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022.

Baca Juga: Puluhan Ribu Orang Tanda Tangani Petisi Desak Ketua Umum PSSI Iwan Bule Mundur pasca Tragedi Kanjuruhan

Tragedi ini terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya.

Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X