Tragedi Kanjuruhan: Kisah Pilu di Pintu Gate 13, Banyak Anak Kecil dan Perempuan Meninggal

photo author
- Selasa, 4 Oktober 2022 | 19:46 WIB
Poster Duka Tragedi Kanjuruhan. (Istimewa)
Poster Duka Tragedi Kanjuruhan. (Istimewa)

AYOYOGYA.COM -- Saksi Tragedi Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang dihadirkan Federasi Komisi Untuk Orang Hilang Untuk Korban Tindak Kekerasan (Federasi KontraS).

Eko Arianto, seorang suporter Aremania, menjadi saksi bagaimana tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu, (01/10/22).

"Saat itu saya ngopi di warung dekat tribun 10, lalu mendengar gedor pintu, suara jeritan minta tolong. Pertama kali saya lihat perempuan dengan kondisi lemas lalu pingsan," ujarnya, melansir suara.com.

Melihat kondisi tersebut, Ia dan seorang temannya berinisiatif mengecek kondisi gate lainnya. Setibanya di Gate 13, Ia menjumpai pemandangan mengerikan.

"Gate 13 di situ titik semacam kuburan adik-adik saya," ujarnya.

Eko terdiam sejenak, lalu tangis pecah. Eko kaget dengan pemandangan ratusan orang tergeletak di sana.

"Gak kuat aku mas," ucapnya kemudian terisak. 

Ia melanjutkan ceritanya, tentang apa yang terjadi di Gate 13 yang disebut sebagai kuburan masal.

"Gate 13 banyak anak kecil dan wanita. Itu kuburan massal," ujarnya.

Aremania yang terjebak di Gate 13 berupaya keluar paksa dengan menjebol dinding semen, lantaran pintu terkunci rapat.

"Mereka berjuang dengan alat seadanya," lanjut dia.

Melihat kondisi itu, ia berlari meminta tolong aparat keamanan yang berada di luar stadion, termasuk meminta bantuan petugas medis.

Sayangnya upaya Eko tak berhasil. Dia bahkan menjadi korban pemukulan seorang anggota TNI.

"Malah saya mau dipukul, tapi ditangkis oleh teman saya," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X