Tragedi Kanjuruhan Malang Telan Ratusan Jiwa Korban Tewas, Cek 10 Fakta Berikut

photo author
- Senin, 3 Oktober 2022 | 12:12 WIB
Suasana Stadion Kanjuruhana Malang Saat Petugas Menembakkan Gas Air Mata. (Twitter)
Suasana Stadion Kanjuruhana Malang Saat Petugas Menembakkan Gas Air Mata. (Twitter)

MALANG, AYOYOGYA.COM - Tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang menimbulkan banyak korban tewas.

Tragedi ricuh dan desak-desakan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga Liga 1 antara Arema dan Persebaya, Sabtu (1/10/2022) kemarin.

Dunia sepakbola berduka ratusan orang meninggal sia sia akibat terinjak-injak Saat berebut keluar Stadion akibat terkenal gas air mata yang ditembakkan petugas.

Adapun Tragedi Kanjuruhan ini menjadi tragedi terbesar kedua setelah Negara Peru yang menewaskan korban terbanyak di dunia.

Baca Juga: Tembakan Gas Air Mata di Kanjuruhan, Bukti Lemahnya Sistem Keamanan Aparat

Melansir dari berbagai sumber Berikut 5 fakta tentang Tragedi Kanjuruhan Malang

1. Ratusan korban yang meninggal tersebut mayoritas meninggal sia-sia akibat berdesak-desakan dan kehabisan nafas ketika aparat keamanan meluncurkan gas air mata.

2. Beberapa anak terpaksa menjadi yatim piatu mendadak akibat orang tua meninggal di lokasi.

3. Tragedi Kanjuruhan menjadi tragedi sepak bola terbesar kedua sepanjang sejarah di dunia setelah Peru. Tragedi terbesar pertama terjadi Estadio Nacional Disaster di Lima, Peru, dalam laga Peru melawan Argentina tahun 1964. Tecatat 328 orang meninggal dunia dan 500 lainnya terluka.

Baca Juga: Waduh! Korban Meninggal di Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 174 Orang  

4. Aparat menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton dan membuat suporter berdesakan berusaha keluar dari stadion.

5. Kronologis penembakan gas air mata terjadi bermula Darius suporter masuk ke lapangan dan menghampiri pemain dalam jumlah besar. Aparat keamanan menghalau dengan menembakkan gas air mata dan mereka berlari ke titik pintu keluar sehingga terjadi penumpukan penonton.

6. Gas air mata menyebabkan mata pedih dan sesak nafas.

7. Pemerintah Jawa Timur memberikan santunan dan akan menanggung seluruh pengobatan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X