KULON PROGO, AYOYOGYA.COM- Tumpeng Menoreh merupakan sebuah destinasi wisata sekaligus restoran yang berada di antara Magelang Jawa Tengah dan Kulonprogo Yogyakarta, tepatnya di desa Ngargoretno.
Tempat ini menyuguhkan panorama yang memukau mata dan berbeda dengan restoran yang biasa ditemui karena berbentuk seperti tumpeng dan berada di ketinggian.
Pada tempat ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan dengan latar tiga gunung, yaitu Gunung Merapi, Merbabu, dan Sindoro-Sumbing.
Baca Juga: Cocok untuk Wisata, Menilik Kemeriahan Craft Expo dan Festival Getuk 2022 di Magelang
Selain panorama alam yang memukau, restoran ini buka 24 jam sehingga pengunjung dapat bersantai dengan kerabat dengan menyaksikan sunset dan sunrise dari puncak tumpeng yang merupakan daya tarik utama wisata ini.
Berbeda dengan destinasi wisata lain yang ada di ketinggian, Tumpeng Menoreh tidak banyak memasang spot foto instragramable karena pengunjung hanya diajak untuk menikmati pemandangan yang telah disediakan. Namun untuk fasilitas umum, Tumpeng Menoreh sudah menyediakan beberapa fasilitas seperti toilet, mushola, dan lahan parkir yang luas.
Baca Juga: Healing Sambil Menikmati Kesejukan dan Keindahan Alam Wisata Bukit Klangon Sleman
Tumpeng Menoreh dibuka sejak Mei tahun lalu yang dibangun oleh musisi Erix Soekamti serta melibatkan masyarakat setempat yang dinamakan komunitas Gelangprojo.
Nama Tumpeng Menoreh berasal dari perpaduan bukit yang bentuknya seperti tumpeng dan Menoreh sebagai lokasinya, seperti yang telah dijelaskan Erix. Erix berharap, nama Tumpeng Menoreh bisa menjadi doa yang baik dan rasa syukur bagi semua orang.
Tiket masuk Tumpeng Menorehkan dibanderol dengan harga Rp25.000 atau Rp50.000 dan sudah termasuk voucher makan Rp25.000.
Baca Juga: Miris, Kondisi Wisata Taman Bermain Kampung Gajah Wonderland Bandung, Dulu Ramau Kini Bak Kuburan
Bagi yang ingin berkunjung, Tumpeng Menoreh bisa ditempuh dari arah Yogyakarta, dengan jarak sekitar 35 kilometer. Jalan menuju puncak sudah beraspal, tidak terlalu curam. Namun disarankan untuk memakai kendaraan bermotor, karena jika membawa mobil, akan repot kalau papasan dengan mobil lain dari arah berlawanan.
(Lailatul Maghfiroh/Magang Ayoyogya)
Artikel Terkait
Menilik Keindahan Panorama Alam di Atas Awan, Wisata Desa Wae Rebo Nusa Tenggara Barat
Ritual Cukur Gimbal, Tradisi Unik di Dieng yang Jadi Potensi Wisata
Melepas Penat di Wisata Pemandian Air Panas Parang Wedang Jogja
Wisata di Bukit Ramah dan Nyaman Bagi Keluarga, Sikunir Jawabannya!
Usir Bad Mood dengan Nikmati Kehangatan Wisata Pantai Mesra