pendidikan

Autumm Course Fissip UPNVY, Saat Mahasiswa 7 Negara Jelajahi Budaya  

Jumat, 16 September 2022 | 16:00 WIB
Autumm Course di UPNVY. (Dokumen UPNVY)

SLEMAN, AYOYOGYA.COM  – Sebanyak 84 mahasiswa dari 7 negara mengikuti kegiatan International Autumn Course yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY). Kegiatan bertajuk remarkably revived ini dilaksanakan secara daring.

Peserta dalam kegiatan ini berasal dari Rusia, Belarus, Vietnam, Filipina, Malaysia, Pakistan, dan Indonesia.

Kegiatan menghadirkan lima pembicara yakni seorang konten kreator Londo Kampung, Dave Jepchott; seniman koreografer, Eko Supriyanto, Dosen Hubungan Internasional UPNVY, Saptopo Bambang Ilkodar, Dosen Ilmu Komunikasi UPNVY, Prayudi dan Dosen Administrasi Bisnis UPNVY, Adi Suprapto. 

Baca Juga: Hemat Kertas, Mahasiswa Pendidikan Matematika UMBY Ajar Siswa SMA N 1 Pengasih Dengan Liveworksheet

Merujuk tema, masing-masing pembicara menceritakan bagaimana warisan kebudayaan dan pariwisata di Indonesia bangkit dan berkembang, tidak terkecuali pascapandemi Covid-19.
Adapun kegiatan tersaji dalam berbagai bentuk di antaranya diskusi dengan para pembicara dan tur wisata Yogyakarta secara virtual. Tidak hanya itu, kegiatan dilengkapi aktivitas partisipatif yang melibatkan peserta dalam kuis pengetahuan budaya Indonesia, melukis topeng tradisional, serta tantangan berbicara bahasa Jawa.

Rektor UPNVY M. Irhas Effendi berharap kegiatan dapat memberikan perspektif baru terhadap Indonesia dan khususnya Yogyakarta.
Lebih dari itu, ia juga berharap kegiatan dapat menciptakan rasa saling mengenal antarbangsa.

Baca Juga: Tim PKM Dosen UMBY Bantu Atasi Stunting, Begini Caranya!  

“Mungkin peserta akan melupakan apa yang dikatakan oleh penyelenggara, tapi saya berharap tidak pernah melupakan apa yang dirasakan saat mengikuti kegiatan,” kata Irhas. Dia turut mengajak seluruh peserta untuk berpartisipasi dalam memulihkan dunia pascapandemi Covid-19,".

Dekan FISIP UPNVY, Machya Astuti Dewi menyampaikan suka citanya karena kegiatan ini bisa tetap digelar walau seluruh negara tengah dalam upaya pemulihan pascapandemi Covid-19.

“Kami berusaha merencanakan, mengimprovisasi, mengadaptasi, dan inilah hasil kami, mencoba menyajikan pengalaman virtual yang tak terlupakan,” ungkap Machya.

Machya menambahkan, dirinya berharap peserta bisa mendapatkan teman dan pengetahuan baru yang tidak hanya menarik tetapi juga mengasyikkan. “Semoga peserta suatu hari nanti menaruh Indonesia dalam list negara yang ingin dikunjungi,” imbuhnya.

Selama kegiatan, sejumlah peserta menyatakan antusiasmenya. Mahasiswa dari Thu Dau Mot University Vietnam, Pham Ha Kieu Oanh misalnya, mengaku mendapatkan perspektif baru yang sangat berarti dan signifikan. “Dari sejumlah diskusi, saya paling menyukai perkenalan budaya dan kota kreatifnya. Seru sekali, saya jadi tahu budayanya Indonesia,” ungkap Pham.

Baca Juga: Be Your Self Be Confident, Cara UMBY Tumbuhkan Kepercayaan Diri Mahasiswa

Senada dengan Pham, mahasiswa lain asal Tomsk State University Rusia, Valeriia Tsareva turut merasakan atmosfer keseruan kegiatan. Dirinya mengaku sangat terkesan dengan keindahan tarian dan musik tradisional Indonesia. “Sangat mempesona, saya terkesan sekali dengan keindahan tarian dan musik tradisional. Oh ya, workshop melukis topeng juga sangat keren,” ungkap Valeriia.

Halaman:

Tags

Terkini