SLEMAN, AYOYOGYA.COM -- Darurat sampah di DIY berdampak besar kepada seluruh pihak pendukung perekonomian, yaitu pasar.
Pasar juga merupakan salah satu penyumbang sampah yang ada di Yogyakarta.
Sebagai upaya ikut serta dalam program pemerintah guna pengentasan sampah pada sumbernya, dimana fokus pada pengelolaan sampah pasar, Dinas Perindustrian dan perdagangan kabupaten Sleman mencoba mengambil inisiatif langkah besar, dimulai dengan memberikan sosialisasi dan pengetahuan tentang pengelolaan sampah pasar kepada Paguyuban Pedagang di Masing2 UPTD Pasar se Sleman, petugas kebersihan pasar dan UPT pasar se-Sleman.
Deny Agus Irawan, Sub Koordinator Keamanan dan Kebersihan Disperindag Sleman menuturkan sampah akan menjadi masalah besar kalau semua pihak tidak cepat bergerak untuk saling mendukung.
Guna mengentaskan masalah sampah di Sleman serta untuk urusan pengelolaan sampah pasar itu sendiri harus dimulai dari kesadaran oleh para penghuni pasar itu sendiri.
"Oleh karena itu kami mencoba memberikan pengetahuan dasar-dasar tentang pengelolaan sampah kepada seluruh stakeholder pasar se-Sleman" jelasnya.
Dalam program sosialisasi ini pihak Disperindag Sleman menggandeng Resikplus sebagai mitra dalam sosialisasi pengelolaan sampah pasar di kabupaten Sleman.
"Resikplus kami anggap sudah layak dan mampu dikarenakan track record dalam pengelolaan sampah yang sudah dilakukan di jogja dan di Indonesia" tegasnya lagi.
Baca Juga: Alami Trauma dan Sulit Tidur, Gilang Juragan99 Pamit Mundur dari Jabatan Presiden Arema FC
Dalam program sosialisasi ini rombongan dari Desperindag Sleman juga berkesempatan berkunjung ke TPS3R Percontohan Tuksongo Borobudur yang merupakan hasil kolaborasi Resikplus dan Yayasan BUMN dalam mengentaskan sampah kawasan wisata Borobudur. Pada kunjungan ini rombongan Desperindag Sleman diberikan pengetahuan sekaligus praktek bagaimana pengelolaan sampah yang baik dan benar secara langsung dilapangan.
CEO PT Pitulung Resik Barokah (Resikplus) Mara Trishel sangat menyambut baik keinginan Desperindag Sleman dalam program sosialisasi pengelolaan sampah pasar ini.
Mara menyampaikan bahwa pemilik pasar sesungguhnya adalah paguyuban dan pedagang pasar itu sendiri oleh karena itu kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah pasar harus dimulai dari paguyuban pasar itu sendiri dan harus terus menerus secara konsisten menyadarkan seluruh pedagang pasar untuk dapat bersinergi pada program ini.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Bakmi Jawa Enak dengan Rasa Otentik di Gunungkidul yang Wajib Dicoba
Artikel Terkait
Selain Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober Memperingati Hari Apa Lagi ? Berikut Jawabannya
Spoiler Black Clover 342, Ichika Keluarkan Dark Cloth untuk Beri Pelajaran Asta?
Ini Tips Aman Berkendara Bagi Pemotor Matik Saat Touring Melibas Tanjakan, Cek di Sini
Bagikan Pengalaman Selama di Penjara, Mantan Napi Narkoba Bikin Album Rindu
Suka Ngemil? ini Rekomendasi Camilan yang Bikin Awet Muda
Kinerja Kuartal III 2022, Laba BTN Naik 50%