YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM - Tiga Gadis Muda berusia masing-masing 20 tahun korban Human trafficking alias perdagangan manusia dipulangkan ke daerah asal yakni Kalimantan Barat (Kalbar).
"Jumlah pemulangan 3 orang. Inisial Klien N (20), C (20) dan R (22) berasal dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat," kata Kepala Dinas Sosial DIY Endang Patmintarsih melansir Suarajogja.id, Rabu (26/10/2022).
Endang menuturkan kasus ini sendiri bermula pada tahun 2020 lalu. Saat itu dilaporkan terdapat tiga orang berstatus pelajar yang mendapatkan kekerasan dan paksaan bekerja.
Baca Juga: Bawaslu Bantul Tetapkan 51 Anggota Panwaslu Kecamatan Pemilu 2024, Cek Faktanya
Dari laporan itu Dinsos DIY lalu melakukan penelusuran lebih lanjut. Hasilnya ternyata diketahui bahwa kasus itu merupakan perdagangan manusia.
Berawal dari sana tiga orang tersebut diambil oleh Dinsos DIY untuk dilakukan rehabilitasi. Dilakukan berbagai pendampingan serta bimbingan mental, sosial hingga spiritual dengan tidak lupa memberikan keterampilan pada mereka.
"Nah anak sudah berubah perilakunya, lalu di-assesment untuk mencari keluarganya. Ternyata mereka masih punya keluarga, asalnya dari Bengkayang, Kalimantan Barat. Maka saya berkoordinasi dengan Kementerian Sosial dengan Dinas Sosial Kalimantan Barat, Dinsos Bengkayang untuk pemulangan," tuturnya.
Baca Juga: Musim Penghujan, Pantai di Bantul Dipenuhi Sampah yang Menumpuk
Sebelumnya mereka telah menjalani berbagai bimbingan hingga pelatihan untuk memulihkan kondisinya serta diberi keterampilan.
Endang menuturkan tiga orang tersebut sudah mendapatkan rehabilitasi atau menjadi klien di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita (Balai PRSW) Dinas Sosial DIY selama dua tahun. Bahkan mereka juga sudah memiliki keterampilan mulai dari menjahit hingga tata rias atau salon.
Dengan pemulangan ini, Endang berharap ada perubahan perilaku yang bisa dipertahankan oleh para korban dalam menjalani kehidupan di masa mendatang. Termasuk dengan menyembuhkan trauma akibat peristiwa ini.
Sehingga mereka dapat kembali hidup seperti orang-orang pada umum. Mencari pekerjaan dan bermanfaat bagi lingkungan di sekitarnya.
Baca Juga: Musim Penghujan, Pantai di Bantul Dipenuhi Sampah yang Menumpuk
"Harapan saya ya jangan sampai kejadian kemarin terjadi lagi. Dia harus hidup normal berkerja. Kalau belum mampu bekerja sendiri ya bekerja dengan orang," harapnya.
Artikel Terkait
Cerita JAT, Tim Aerobatik TNI AU yang Asah Kemampuan Jelang Indo Defence 2022
Kekerasan Seksual di Kampus Masih Jadi Isu Seksi, Ini Penjelasannya
Website UGM Kembali Diretas, Singgung Soal Pelecehan yang Dialami Mahasiswa
Cara Ganti Thema Premium di GB WhatsApp (GB WA) Apk Asli OFFICIAL Terbaru 2022
HMI Jabodetabek Bersuara Soal Gagal Ginjal Akut: Kinerja BPOM dan Kemenkes Ngapain Aja?