BANTUL, AYOYOGYA.COM - Dunia pada tahun 2023 diprediksi akan mengalami resesi ekonomi.
Resesi ini terjadi akibat krisis pangan hingga energi serta diperparah dengan perang antara Rusia dan Ukraina yang belum diketahui kapan berakhirnya.
Resesi ekonomi dunia dipastikan akan berdampak dalam berbagai sektor kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat termasuk sektor ekonomi yang merupakan salah satu sektor penting pengungkit ekonomi.
Baca Juga: Menilik Wisata Religi Petilasan Syech Jumadil Qubro Sleman Makin Banyak Pengunjung
Lalu apakah stake holder terkait pariwisata khusus di Kabupaten Bantul sudah bersiap untuk mengantisipasi resesi ekonomi dunia yang dipastikan juga akan berdampak pada sektor pariwisata?
Ketua Koperasi Notowono yang mengelola sejumlah objek wisata alam di Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, Purwoharsono menuturkan pada akhir tahun 2022 ini akan ada sejumlah acara budaya yang diharapkan bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata alam di Dlingo dan kegiatan budaya ini didukung sepenuhnya oleh Pemda DIY dengan menggunakan dana keistimewaan.
"Ya kita tetap harus mengandalkan dari pihak ke tiga baik dari Pemda DIY, pihak swasta dan sponsor dari berbagai pihak ketika akan menggelar sebuah acara di objek wisata di Dlingo,"tuturnya.
Baca Juga: Simak 6 Destinasi Wisata di Jepara, Ada Pulau Panjang Bak Pulau Pribadi
Lebih jauh ia mengaku masih optimis bahwa dampak resesi ekonomi dunia tidak terlalu berdampak kepada Indonesia termasuk disektor pariwisata. Namun demikian jika itu terjadi maka destinasi wisata yang selama ini mengandalkan kunjungan turis mancanegara yang pertamakali terkena imbasnya seperti Bali.
"Kalau kita sih masih mengandalkan wisatawan lokal, sebab sejak pandemik hingga saat ini pandemik sudah mereda kunjungan turis mancanegara memang sangat terbatas,"tuturnya.
Purwoharsono mengaku bingung dan tak bisa berbuat banyak jika resesi ekonomi nantinya berimbas ke sektor parawisata. Sebab dampak dari pandemik Covid-19 yang belum tahun kapan berakhirnya belum sepenuhnya pulih khususnya kunjungan wisatawan ke objek wisata yang dikelola Koperasi Notowono.
"Kalau bagaimana persiapan atau antisipasi resesi ekonomi dunia yang akan berdampak pada pariwisata, saya bingung jawabnya. "Lha wong" dampak pandemi saja belum pulih sepenuhnya,"ucapnya Senin (24/19/2022).
Baca Juga: Wisata Alam Air Terjun Teladas Barun, Surga Kecil di Lahat Sumsel yang Estetik dan Instagramable
Ia mengaku hingga menjelang akhir tahun 2022 ini kunjungan wisatawan ke kawasan Dlingo baru mencapai 50 persennya dibandingkan sebelum terjadinya pandemik di tahun 2019 silam. Kunjungan juga masih didominasi turis lokal dibandingkan dengan turis mancanegara seperti dari kawasan ASEAN seperti Malaysia dan Singapura.
Artikel Terkait
Jangan Cuma Berburu Kuliner, Ini 5 Rekomendasi Objek Wisata Instagramable di Tegal
Wajib Anda Kunjungi, 5 Rekomendasi Tempat Wisata yang Unik dan Instagramable di Magelang
Selain Malioboro Jogja, Ini Obyek Wisata Instagramable yang Wajib Dikunjungi
Mulai yang Gratis hingga Berbayar, Inilah 4 Destinasi Wisata Jogja Instagramable
Boleh Petik Sendiri, Menilik Pesona Wisata Kebun Bukit Durian Sagara Sukabumi yang Instagramable
Hunting Foto Instagramable Sambil Healing di Wisata Pantai Watu Lawang Gunungkidul