SLEMAN, AYOYOGYA.COM - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bersama dengan Kelompok Tani Margo Mulyo Sumberharjo melakukan panen raya Varietas Kedelai Anjasmoro di Dusun Bendungan, Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan. Panen kedelai ini di atas lahan seluas 20 hektar.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman terus mendorong pengembangan budidaya keledai baik melalui perluasan lahan tanam, maupun peningkatan produktivitas.
"Selama ini untuk pemenuhan kebutuhan kedelai masih dilakukan melalui import. Salah satu upaya untuk membantu mencukupi kebutuhan kedelai tersebut Pemerintah Kabupaten Sleman pada tahun 2022 berupaya melakukan pengembangan tanaman kedelai melalui dana Tugas Pembantuan APBN pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta pada lahan seluas 50 Hektar," jelasnya dalam siaran pers, Rabu (28/9/2022).
Baca Juga: Jaga Stabilitas Stok Bahan Pokok di Sleman dengan Panen Raya dan Temu Lapang
Adapun luas lahan tanam kedelai seluas 50 hektar ini terletak di Kalurahan Sumberhajo dengan luas 30 hektar, dan di Kalurahan Bokoharjo dengan luas 20 hektar.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Margo Mulyo, Heru Martono dalam kegiatan tersebut melaporkan bahwa saat ini terjadi peningkatan permintaan terhadap kedelai. Untuk itu para petani mulai bergerak budidaya kedelai.
"Budidaya ini (Varietas Kedelai) dilakukan sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan secara nasional dalam ketersediaan bahan baku kedelai," jelasnya.
Baca Juga: Panen Raya Bawang Merah di Bantul, Petani Diimbau Sisihkan 20 Persen Hasil untuk Bibit
Lebih lanjut, dia menuturkan dalam dua tahun terakhir, budidaya kedelai dibayang-bayangi dengan kegagalan karena kondisi cuaca yang tidak mendukung pada saat budidaya. Akibatnya petani beralih ke komoditas padi, jagung, dan kacang tanah.
Heru juga menjelaskan kondisi tersebut ditindaklanjuti oleh Pemerintah melalui Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman dengan meningkatkan upaya inovasi memperkuat tumbuh tanaman melalui penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan yaitu pupuk organik, pupuk hayati, bio pestisida dan pestisida hayati sehingga lahan menjadi subur, lingkungan lestari dan produksi tinggi.
Artikel Terkait
Usai Panen Raya, Petani di Gunungkidul Bersiap Tanam Padi
Kedelai Mahal, Perajin Tahu di Kulon Progo Terpaksa Kurangi Ukuran
Imbas Harga Kedelai Naik di DIY: Perajin Tahu Kulon Progo Kecilkan Ukuran, Pemkot Jogja Sebut Masih Stabil
Wow! Petani Bawang Merah di Bantul Mulai Panen Raya, Ada yang Untung Ada yang Merugi
Panen Raya, Harga Bawang Merah di Bantul Capai Rp 17 Ribu Per Kilogram