Panen Raya Bawang Merah di Bantul, Petani Diimbau Sisihkan 20 Persen Hasil untuk Bibit

BANTUL, AYOYOGYA.COM - Saat ini petani di Bantul tengah menghadapi musim panen raya bawang merah. Selain stok melimpah harga di pasaran juga relatif tinggi yakni Rp 17 ribu/kg. 

Meski demikian,petani diminta tidak menjual 100 persen hasil panenan namun menyisihkan 20 persen panennya untuk dijadikan  bibit bawang merah‎.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Kementerian Pertanian RI, Tommy Nugraha saat berkunjung ke Bantul mengatakan produktivitas bawang merah di Bantul cukup bagus bahkan diatas produktivitas bawang merah nasional dan diharapkan tetap bisa dipertahankan.

Baca Juga: Ternyata, Penurunan Harga Bawang Merah dan Cabai Dorong Deflasi DIY Agustus 2022    

"Petani harus terbuka dan melakukan inovasi, penanaman dengan cara yang modern sehingga bisa menekan biaya namun produktivitasnya tinggi,"ungkapnya.

Terkait dengan keluhan petani terkait harga bibit bawang merah yang tinggi saat akan memasuki musim tanam, Tommy berharap bisa menyisihkan 20 persen panennya untuk dijadikan bibit sehingga tidak lagi menggantungkan pasokan bibit dari bawang merah.

"Tapi ya itu memang butuh gudang yang bagus sehingga bawang merah yang akan dijadikan bibit tidak membusuk dan siap kita akan ditanam,"katanya.

Baca Juga: Resep Telur Balado Ala Padang, Tidak Pakai Bawang Putih

"Yang jelas bawang merah ini menjadi salah satu komoditas yang penyebab meningkatnya inflasi disamping komoditas lainnya,"tambahnya lagi.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menambahkan harga bawang merah terkadang tinggi namun terkadang terpuruk, pemerintah tak bisa berbuat banyak. Sebab harga bawang merah di pasaran ditentukan oleh mekanisme pasar. 

Oleh karena petani diminta untuk pintar-pintar untuk memperbaiki tata cara tanam sehingga saat panen harga bawang merah tidak jatuh.

Baca Juga: Yuk Bikin Cemilan! Resep Pastel Tahu Telur Puyuh ala Rudy Choirudin

"Jangan sampai saat panen raya harga jatuh, namun diharapkan saat panen raya harga tetap diatas break event poin (BEP) sehingga petani tidak merugi,"tandasnya.‎