YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM- Perkembangan harga-harga di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami deflasi setelah 10 bulan berturut-turut mengalami inflasi. Pada bulan Agustus 2022 tercatat deflasi di DIY sebesar -0,12% (mtm), menurun dibandingkan bulan Juli yang mengalami inflasi sebesar 0,47% (mtm).
Deflasi terjadi terutama akibat dari meningkatnya pasokan hortikultura khususnya Bawang Merah dan Cabai Merah seiring terjadinya musim panen di bulan Agustus. Selain itu, harga komoditas pangan lainnya seperti daging ayam ras dan minyak goreng melanjutkan tren menurun.
Dengan perkembangan ini, secara tahunan, Inflasi DIY 2022 berada pada level 5,52% (yoy) dan secara akumulatif Januari-Juli sebesar 4,24% (ytd).
Baca Juga: Inflasi Bulanan DIY Melambat, Angkutan Udara Alami Deflasi
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Budiharto Setyawan dalam siaran pers Jumat (2/9/20220 menuturkan menurut kelompok disagregasinya (perhitungan BI), penurunan inflasi terjadi pada kelompok volatile foods.
Kelompok volatile foods pada Agustus 2022 tercatat deflasi -2,76% (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi pada Juli 2022 yang tercatat 1,78% (mtm).
Perkembangan tersebut sejalan dengan deflasi komoditas bawang merah dan cabai yang mengalami penurunan harga. Untuk Bawang Merah, harga rata-rata di bulan Agustus 2022 mencapai Rp 36,65ribu/kg, lebih rendah dari Juli 2022 yang mencapai Rp56,25 ribu per kg.
Sedangkan untuk cabai, harga cabai merah di DIY pada Agustus 2022 mencapai Rp63,95 ribu per kg, lebih rendah dibandingkan Juli 2022 yang mencapai Rp82 ribu per kg.
Baca Juga: Kenaikan Harga Pakan Ternak dan Kurangnya Pasokan Hortikultura Dorong Inflasi DIY Mei 2022
Sementara rata-rata harga cabai rawit di DIY pada Agustus 2022 mencapai Rp44,9 ribu per kg, lebih rendah dibandingkan Juli 2022 yang mencapai Rp72,55 ribu per kg.
Inflasi inti Agustus 2022 tercatat stabil 0,22% (mtm). Tekanan inflasi inti pada bulan Agustus terutama bersumber dari kenaikan tarif pendidikan pada masa tahun ajaran baru.
Meski demikian, secara tahunan inflasi inti Agustus 2022 mengalami peningkatan dari 3,21% (yoy) di bulan Juli menjadi 3,34% (yoy).
Tekanan inflasi cukup tinggi masih terjadi pada kelompok administered prices. Inflasi kelompok administered prices Agustus mencatatkan inflasi 0,77% (mtm). Tekanan inflasi berasal dari kenaikan tarif angkutan udara dan biaya pendidikan. Untuk tarif angkutan udara, berbeda dari siklusnya, pada awal triwulan III angkutan udara mengalami inflasi.
Inflasi angkutan udara selain sebagai dampak dari peningkatan komponen biaya fuel surcharge cost yang nilainya maksimal menjadi 15% dari tarif batas atas bagi pesawat jet (sebelumnya tarif 10%), juga disebabkan oleh tingginya permintaan angkutan udara seiring dengan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka yang mendorong kembalinya mahasiswa dari luar Yogyakarta dan maraknya event MICE di DIY selama bulan Agustus serta event lainnya seperti Konser Dewa 19, AFF-U16, Jogja Mandiri Marathon, dll. Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi 9,84% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 8,88% (yoy).
Artikel Terkait
Optimisme Warga Pada Vaksin Dongkrak Inflasi DIY
BI: Inflasi Berikan Ekspektasi Positif bagi Perbaikan Ekonomi DIY
Jaga Inflasi Tetap pada Levelnya, Butuh Komitmen TPID
Sebesar 0,71 Persen, DIY Alami Lonjakan Inflasi di Akhir 2021
Implementasi HET Minyak Goreng Efektif Jaga Inflasi DIY, Ini Penjelasannya