ngayogyakarta

Rugi Ratusan Juta karena Terendam Banjir, Petani di Parangtritis Biarkan Tanaman Cabai Busuk  

Kamis, 6 Oktober 2022 | 17:00 WIB
Ilustrasi tanaman cabai. Petani di Parangtritis Bantul tidak memanen tanaman cabainya karena tidak laku. (Pixabay)

 

BANTUL, AYOYOGYA.COM - Akibat hujan yang berlangsung selama satu malam pada Minggu (2/10/2022) malam hingga Senin (3/10/2022) pagi ratusan hektar tanaman cabai merah besar di Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul terancam gagal panen. 

Selain itu petani merugi hingga ratusan juta rupiah karena perkilogram hanya dihargai Rp2500 oleh pengepul.

Akhirnya petani membiarkan tanaman cabai busuk di lahannya dan tak jadi dipanen.

Petanipun enggan untuk memetik cabai hijau besar sebab harganya hanya laku dijual Rp2500 per kilogram. Jika petani nekat memanen cabai hijau besar justru akan bertambah rugi banyak sebab biaya untuk tenaga petik sudah tinggi.

Baca Juga: Ternyata, Penurunan Harga Bawang Merah dan Cabai Dorong Deflasi DIY Agustus 2022    

Salah satu petani cabai hijau besar di Kapanewon Kretek, Kismanto mengatakan lahan pertanian di Kalurahan Parangtritis sebagian besar ditanami oleh cabai hijau besar setelah sebelumnya ditanami bawang merah.

"Saat ini sebenarnya sudah masa panen raya cabai hijau besar namun justru hujan lebat semalaman pada awal pekan kemarin menyebabkan ratusan hektar tanaman cabai hijau besar diterendam air,"ucapnya, Kamis (6/10/2022).

Menurutnya akibat tanaman terendam air menyebabkab buah cabai hijau besar juga rusak sehingga ketika panen atau dipetik hanya laku sampai di tangan pengepul Rp 2.500 per kilogram.

"Harganya hancur setelah tanaman cabai hijau besar terendam air,"ujarnya.

Para petani sebenarnya ingin menjual cabai hijau besar saat cabai sudah berwarna merah yang harganya lebih mahal yakni diatas Rp20 ribu per kilogram. Namun bencana hujan datang sehingga cabai besar hijau yang ditunggu hingga merah justru terendam air sehingga kualitas cabainya buruk.

Baca Juga: Ini 12 Manfaat Kotoran Kambing untuk Tanaman Cabai

"Maunya petani dapat harga yang lebih tinggi, menunggu sampai cabai berwarna merah namun justru diguyur hujan semalan. Ya sudah, bangkrut!,"tandas Kiswanto.

Harga cabai hijau besar jatuh di tangan pedagang juga diakui oleh salah satu pedagang besar cabai di Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Abdul Mukid.

Halaman:

Tags

Terkini