ngayogyakarta

Tak Melulu Kabar Buruk, Harga BBM Justru Ditunggu Pengusaha Bus di Jogja: Kami Bisa Naikan Tiket dan Sewa

Senin, 5 September 2022 | 10:00 WIB
Foto ilustrasi calon penumpang berjalan menuju bus di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung. (Ayobandung.com/Irfan Al-Faritsi)

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) malah menjadi kabar baik bagi para pengusaha bus di Provinsi DIY.

Menurut Organisasi Angkutan Darat (Oganda) DIY, naiknya harga BBM disambut gembira karena berkaitan dengan penyesuaian harga sewa dan tiket bus yang kini dapat ikut dinaikkan.

"Sebenarnya (harga BBM naik) jadi kabar gembira bagi kami. Sebab kalau kenaikan BBM semua masyarakat paham harga-harga lain ikut naik. Jadi kami bisa naikan tiket dan sewa," ujar Ketua Organisasi Angkutan Darat (Oganda) DIY V Hantoro dikonfirmasi Minggu (4/9/2022). Dikutip dari SuaraJogja.id-jaringan Ayoyogya.com.

"Kalau enggak ada kenaikan BBM kan susah untuk kami menjelaskan ke masyarakat (kalau harga tiket dan sewa naik)," ungkap Hantoro.

Ia menuturkan penyesuaian harga sewa dan tiket itu berlaku bagi bus pariwisata serta bus trayek.

Berdasarkan kesepakatan bersama, kenaikan harga sewa dan tiket itu akan berkisar di angka 18 hingga 22 persen.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Pakar UGM: Pemerintah Jangan Asal Reaktif, Perlu Buat Kerangka Kebijakan Komprehensif

Kenaikan harga itu menyesuaikan tingginya harga BBM yang telah resmi dinaikkan pemerintah.

"Kami menyesuaikan kenaikan BBM yang sampai 32 persen. Makanya harga tiket dan sewa 18 sampai 22 persen. Misal tiket Rp100 ribu ya jadi Rp120 ribu," terang dia.

Ia menilai, kenaikan harga BBM berpotensi memberikan angin segar kepada pengusaha bus. Mengingat masyarakat yang akan berpikir menggunakan jasa angkutan umum.

Terlebih dengan perjalanan jauh untuk lebih menghemat pengeluaran dari segi bahan bakar.
Namun, kata Hantoro, tidak menutup kemungkinan para pengguna mobil pribadi masih akan menjadi pesaingnya.

"Tetapi mungkin memang kalau di bawah jarak 100 kilometer itu kami masih saingan dengan pengguna mobil pribadi," jelasnya.

Ditambahkan Hantoro, saat ini sebenarnya kondisi bus sudah jauh lebih baik dibanding beberapa waktu sebelumnya.

Terlihat dari okupansi bus pariwisata khususnya saat akhir pekan sudah mencapai 100 persen.

Halaman:

Tags

Terkini