“Meski baru berusia satu tahun, HIPMI Syariah DIY bertekad memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan ekonomi syariah di daerah ini,” lanjut Fajarruddin.
Dalam perjalanannya, HIPMI Syariah menilai tantangan terbesar justru bukan pada sektor formal seperti perbankan atau pasar modal, melainkan pada minimnya pemahaman dan literasi masyarakat terhadap konsep ekonomi syariah secara menyeluruh.
Karena itu, sinergi dan kolaborasi akan terus menjadi strategi utama.
"Kepada pemerintah daerah di sini teman-teman dari stakeholder, saya juga memohon dukungannya, supaya kolaborasi antara syariah, akademisi, dan pemerintah bisa memacu pertumbuhan ekonomi syariah di Yogyakarta," ungkapnya. ***