ngayogyakarta

Masih Banyak PR Menuju Poros Maritim, Pemerintah Perlu Teladani Filosofi Jenderal Soedirman

Sabtu, 9 November 2024 | 08:12 WIB
Round Table Discusion Bertajuk Ketahanan Ekonomi dan Kemaritiman untuk Menggali Filosofi Kepemimpinan Panglima Besar Jenderal Soedirman

AYOYOGYA.COM -- Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di antara dua benua dan dua samudera dengan dua pertiga wilayahnya berupa laut. Posisi yang strategis ini tak luput dari tantangan dalam hal pertahanan dan keamanan maritim. 

Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo lalu, pengembangan sektor maritim sudah menjadi salah satu fokus tujuan pembangunan. Namun masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh pemerintahan baru, Prabowo Subianto. 

Dalam pengembangan sektor maritim, pemerintahan baru tak perlu repot jauh-jauh untuk belajar ke negara lain. Sebab strategi dan nilai-nilai dalam menegakkan kedaulatan maritim ini bisa mencontoh Panglima Besar Jenderal Soedirman. Selama hidupnya, Jenderal Soedirman memegang teguh ketahanan, adaptasi, strategi dan pengabdian dalam menjaga kedaulatan.

Baca Juga: Prabowo Kumpulkan 5.360 Pejabat Pempus dan Pemda, Tekankan Efisiensi Selamatkan Uang Negara

"Dalam konteks penerapan nilai-nilai kepemimpinan Jenderal Soedirman dan filosofinya dapat menjadi dasar untuk merumuskan sebuah konsep pertahanan dan keamanan maritim," kata Staf Khusus KASAL, Laksda TNI Hanarko Djodi Pamungkas dalam Round Table Discussion bertajuk Mewujudkan Pertahanan, Keamanan dan Kedaulatan Maritim yang Berkesinambungan Berpijak pada Filosofi Kepemimpinan Panglima Besar Jenderal Soedirman di Yogyakarta, Jum'at (8/11/2024) sore.

Menurut Djodi, dengan menerapkan filosofi ini, Indonesia tidak hanya dapat memperkuat pertahanan maritimnya. Namun juga mampu membangun budaya keamanan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. 

"Hal ini penting untuk memastikan kedaulatan dan keberlanjutan sumber daya kelautan demi kesejahteraan rakyat Indonesia," ujarnya. 

Djodi menyebut, kepemimpinan Jenderal Soedirman sejalan dengan Trisila TNI Angkatan Laut terutama terkait dengan fondasi moral, integritas dan semangat pengabdian yang kuat. Trisila TNI Angkatan Laut yang terdiri dari disiplin, hierarki dan kehormatan militer menyelaraskan prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan militer Angkatan Laut Indonesia dengan komitmen pada ketangguhan, kepercayaan dan kehormatan. 

Baca Juga: Doom Spending: Segera Belanja Sebelum Kiamat

"Dalam konteks kepemimpinan Jenderal Soedirman, disiplin dan hierarki tercermin dari komitmennya dalam mengikuti aturan dan prosedur militer yang ketat namun tetap fleksibel dalam menghadapi perubahan situasi medan," jelasnya. 

Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Muhammad Ali menambahkan, sebagai negara kepulauan dengan wilayah laut yang begitu luas, pertahanan dan keamanan maritim adalah tanggung jawab utama yang memerlukan pendekatan strategis dan komprehensif. 

"Indonesia tidak hanya menghadapi tantangan fisik dan geografis dalam menjaga kedaulatan wilayahnya. Ancaman non tradisional yang bersifat kompleks seperti penangkapan ikan ilegal, pencemaran laut dan bencana alam. Oleh karena itu diperlukan strategi pertahanan maritim yang inovatif dan berkelanjutan," imbuhnya.

Pemberian Dana Operasional Awal Rencana Kegiatan Peringatan Haul Panglima Besar Soedirman.

Muhammad Ali menjelaskan, mengutip pernyataan Jenderal Soedirman, 'Pertahankan Rumah dan Pekarangan Kita Sekalian', mengandung makna dan filosofi yang mendalam untuk selalu menjunjung tinggi nilai ketahanan dan adaptasi strategis sebagai sumber inspirasi dalam menegakkan kedaulatan maritim. 

Halaman:

Tags

Terkini