Sementara itu, produser Suryana Paramita dari Cerita Films mengungkapkan bahwa pihaknya tidak menetapkan target penonton di awal. Ia menyebut film ini awalnya hanya tayang di sedikit layar, namun dengan peningkatan antusiasme, jumlah layar bertambah signifikan.
"Semuanya di luar ekspektasi. Tidak pernah ada target misalnya harus menembus sekian juta penonton. Harapan kami sederhana, semoga filmnya bisa diterima dengan baik. Kami sudah berusaha bercerita sebaik mungkin dan penonton menerima dengan hati yang terbuka. Itu rasanya sudah lebih dari cukup. Kalau ditanya bagaimana perasaan kami melihat antusiasme penonton, kami sangat bersyukur dan senang karena responsnya luar biasa sejak hari pertama,” ujarnya.
Sinopsis Film Sore: Istri dari Masa Depan
Film ini mengisahkan seorang perempuan bernama Sore (diperankan oleh Sheila Dara Aisha) yang datang dari masa depan dengan sebuah misi penting: menyelamatkan masa depan suaminya, Jonathan (Dion Wiyoko), dari kehancuran. Kehadiran Sore bukan sekadar kejutan, tetapi bentuk cinta yang membawa risiko besar demi mengubah kebiasaan dan gaya hidup Jonathan.
Kisah dimulai saat Jonathan, seorang fotografer idealis, mendapati seorang perempuan asing berada di kamarnya, perempuan itu mengaku sebagai istrinya dari masa depan. Kebingungan dan ketidakpercayaan pun muncul. Dalam usaha memahami situasi, Jonathan berkonsultasi dengan sahabatnya, Carlo (Goran Bogdan), berharap bisa menemukan jawaban logis atas kejadian yang tak biasa ini.
Sepanjang cerita, Sore dengan sabar mengikuti keseharian Jonathan untuk membuktikan siapa dirinya sebenarnya. Pengorbanannya pun tidak ringan. Sore harus menanggung dampak fisik akibat perjalanannya ke masa lalu, dari mimisan hingga kehilangan kesadaran — semuanya ditanggung demi cinta yang tak ingin gagal.
Nuansa fantasi tentang perjalanan waktu yang menjadi kekuatan dari versi web seriesnya kini hadir dengan lebih matang dan emosional di versi layar lebar. Sosok Sore bukan sekadar istri dari masa depan, tapi juga simbol perjuangan dan harapan. Ia hadir “atas bantuan mereka” satu entitas misterius dari masa depan demi mempertahankan hubungan yang terancam waktu dan kebiasaan buruk.
Namun, seiring berjalannya waktu, keengganan Jonathan untuk berubah memaksa Sore menghadapi kenyataan pahit. Cinta yang dibawa dari masa depan harus dihadapkan pada pilihan: tetap bertahan atau merelakan demi kebaikan orang yang dicintainya.
Lebih dari sekadar kisah romansa, film ini mengajak penonton menyelami lapisan terdalam dari sebuah hubungan bahwa cinta, sekalipun tulus, memiliki batas dan waktu yang tak bisa diabaikan. Waktu dalam film ini bukan hanya penanda peristiwa, tetapi juga metafora tentang keterbatasan manusia dalam mencintai.
Melalui tatapan Sore yang tegar meski penuh kelelahan, penonton diajak memahami arti pengorbanan dalam cinta. Pilihan Sore di akhir cerita menjadi refleksi emosional tentang bagaimana cinta sejati kadang berarti melepaskan, bukan menggenggam.***
Artikel Terkait
Film Dokumenter SMONG Aceh Hadirkan Cerita Insiden Tsunami Hebat 20 Tahun Silam
Tutup JAFF 2024, Film 1 Kakak 7 Ponakan Sukses Pukau Penonton yang Relevan dengan 'Generasi Sandwich'
Lewat Bloom Tour, Film Laila Ingin Ajak Penonton Tingkatkan Kesadaran soal Anti Penikahan Anak
Mengenal Manoj Punjabi, Pendiri MD Entertainment yang Pernah Dipecat hingga Bangun Kerajaan Bisnis Industri Film Tanah Air!
STY Kini Dipercaya Jadi Duta Humas Kepolisian Korsel hingga Pernah Syuting Film Horor di Indonesia
Cast Film Petaka Gunung Gede Sapa Penonton di Jogja, Bagikan Kisah Sahabat Sejati yang Dibalut Horor
Pemain Film Komang Sapa Penonton di Jogja, Ajak Rayakan Perbedaan Cinta yang Tulus
Lewat FSAI 2025, Sutradara Australia Bagikan Tips Bikin Film Hollywood dengan Dana Terbatas ke Sineas Muda Jogja
Film "Bertaut Rindu” : Ajakan untuk Lebih Mendengar Antara Anak dan Orangtua
Film Believe Guncang Emosi Penonton, Sajikan Kisah Prajurit dan Ayah yang Tak Terucap