Sari Wangi Parfum Tetap Eksis Sejak 1968, Siap Luncurkan Layanan Racik Parfum Sendiri untuk Gen Z

photo author
- Selasa, 15 Juli 2025 | 19:21 WIB
Toko parfum legendaris asal Yogyakarta, Sari Wangi Parfum, terus mempertahankan eksistensinya sejak berdiri tahun 1968.  (Dok.)
Toko parfum legendaris asal Yogyakarta, Sari Wangi Parfum, terus mempertahankan eksistensinya sejak berdiri tahun 1968. (Dok.)

YOGYA, AYOYOGYA.COM - Toko parfum legendaris asal Yogyakarta, Sari Wangi Parfum, terus mempertahankan eksistensinya sejak berdiri tahun 1968. Meski zaman berubah dan tren berganti, toko yang kini dikelola oleh generasi ketiga ini tetap konsisten menjaga kualitas dan keawetan aroma yang menjadi ciri khasnya.

 

Berlokasi di Jl. Mas Suharto, Kota Yogyakarta, toko ini kini berada di bawah pengelolaan Jayadi Sutanto dan Kristanto, dua cucu dari pendiri Sari Wangi Parfum, almarhum Budi Rahardjo. Ayah mereka, Tri Sapto Muljono, merupakan generasi kedua yang membawa toko dari usaha kelontong menjadi toko parfum yang berkembang pesat.

 

Tri Sapto mengenang, awal berdirinya toko hanya menyediakan lima varian aroma. Namun kini, koleksi wewangiannya telah mencapai ribuan. Parfum-parfum klasik seperti melati, sandalwood, dan kenanga masih dipertahankan karena tetap diminati.

 

“Waktu pertama kali ayah saya mendirikan toko ini, awal mula bernama Sari Wangi, bergerak di bidang bahan kimia, termasuk parfum untuk sabun dan sampo. Zaman dulu, sampo itu bentuknya bubuk, bukan cair. Awalnya ayah saya hanya punya 5 itu, sekarang jadi banyak,” katanya, Senin (14/7/2025).

 

Dari lima varian aroma di masa awal, kini Sari Wangi Parfum memiliki lebih dari 2.000 jenis wewangian, mulai dari parfum tubuh, parfum mobil dan ruangan, hingga parfum khusus untuk ritual jamasan yang dipesan oleh pihak Kraton Yogyakarta. Mayoritas bahan yang digunakan merupakan impor dari Eropa, demi menjaga kualitas.

 

"Lebih dari 2 ribu wewangian yang tersedia. Mulai parfum badan, parfum mobil, ruangan, minyak pusaka, parfum mentah dan bahkan ada parfum khusus untuk jamasan yang dipesan dari Kraton Yogyakarta," ungkapnya.

 

Saat ini varian aroma yang ada telah mencapai seribu aroma. Aroma tersebut terbagi menjadi beberapa jenis aroma antara lain aroma fruity, floral, woody, dan akuatik. Sebagai generasi ke tiga, Jayadi Sutanto menceritakan jika banyak pelanggan dari generasi lama masih menjadi pembeli setia. Bahkan mereka datang dari luar Yogyakarta demi membeli parfum meski kini parfum sudah tersedia secara online.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X