“Sektor pembangkit listrik saat ini menjadi yang paling besar menggunakan energi fosil. Fokus pemerintah adalah membangun pembangkit listrik yang menggunakan lebih sedikit fosil seperti sel surya, panas bumi, dan potensi-potensi energi baru terbarukan lainnya," ucap Rachmat.
Dirinya juga menjelaskan, pemerintah ingin mewujudkan transisi energi berkeadilan mulai dari sisi ekosistem industri hingga pengguna.
“Kita ingin penggunanya bagus, tapi juga industrinya juga harus bagus. Jangan sampai nanti kita pakai teknologi hijau tapi justru mengurangi tenaga kerja," imbuhnya.
Baca Juga: Stadion Maguwoharjo Diresmikan, Bupati Sleman : Siap Digunakan Pertandingan Home PSS Sleman 17 April
Prof. Drs. Anwar Sanusi, MPA., Ph.D., Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan perlu pemetaan yang menyeluruh untuk mengurangi kesenjangan antara kompetensi dengan tuntutan pekerjaan terkait bidang transisi energi. “Jika tidak kita tidak petakan dengan baik akan memunculkan ketidakadilan seperti isu penggajian hingga ketimpangan gender,” terangnya.
Anwar menjelaskan penting untuk menempatkan sensitivitas gender dalam transisi energi berkeadilan. Salah satunya melalui regulasi perlindungan kesejahteraan sosial yang mengatur hak-hak pekerja perempuan.
“Kita ingin transisi berkeadilan ini adalah sebagai sebuah kata kunci untuk membawa peningkatan keterampilan dan taraf hidup pekerja terutama di sektor-sektor yang ekonominya sedang berkembang.”
MOSAIC TALK merupakan bagian ‘Ramadan Festival: Islamic Philanthropy for Climate Action’ sebuah mini festival kolaborasi MOSAIC dengan Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada (DPP UGM) dan Pares yang berupaya untuk menggabungkan nilai-nilai Islam dengan aksi nyata untuk lingkungan seperti Sedekah Energi dan Hutan Wakaf. Acara ini mengajak komunitas Muslim untuk belajar, berkolaborasi, dan berkontribusi dalam upaya dekarbonisasi dan keberlanjutan melalui talkshow, pertunjukan seni, dan aktivitas interaktif.
“Sesi diskusi di Ramadhan Festival Islamic Philanthropy for Climate Action adalah salah satu upaya kami menggabungkan nilai-nilai Islam dengan aksi nyata untuk bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” jelas Abdul Gaffar Karim, Dewan Pembina MOSAIC sekaligus Kepala Departemen Politik dan Pemerintahan UGM.
***
Artikel Terkait
BPBD DIY Siagakan Posko Bencana selama Libur Lebaran 2025
Jogja Jadi Sasaran Roadshow APIVITA, Kenalkan dan Edukasi Pengunjung dengan Skincare Alami Berbahan Madu
Kementerian Agama Bakal Jadikan Wakaf Hutan sebagai Program Prioritas di Berbagai Kota