AYOYOGYA.COM -- Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2023 di Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (9 Februari 2023).
Acara yang digelar di Gedung Serba Guna Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tersebut, diikuti ribuan wartawan dari seluruh Indonesia.
Selain Joko Widodo, hadir pula sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua PWI Pusat Atal S. Depari, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, para Gubernur dan Wakil Gubernur se-Indonesia, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota se-Indonesia.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum terlihat di antara para pimpinan daerah yang hadir pada puncak peringatan HPN tersebut.
Baca Juga: Alumni UGM & Beberapa Universitas Ini Bisa Dapet Diskon Tiket KAI Kapanpun Kemanapun, Kamu Termasuk?
Pada acara gala dinner di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara, Rabu (8 Februari 2023) malam, PWI Pusat memberikan penghargaan kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sebagai Kepala Daerah Peduli Peningkatan Kapasitas Wartawan Melalui Program 1.000 Uji Kompetensi Wartawan.
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan bahwa kondisi pers nasional sedang tidak baik-baik saja. "Dunia pers tidak sedang baik-baik saja. Saya ulang. Dunia pers tidak sedang baik-baik saja,” katanya.
Presiden menyebutkan salah satu tantangan yang dihadapi, yaitu banjir informasi di media sosial. “Dan pada saat yang sama, perusahaan pers menghadapi tantangan ekonomi saat iklan bermigrasi ke media digital,” ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, media konvensional sedang menghadapi ancaman peralihan sumber daya keuangan. “Hampir 60 persen belanja iklan diambil media digital terutama platform asing,” cetusnya.
Selanjutnya presiden mengatakan, dahulu isu utama yang dihadapi pers nasional tentang kebebasan pers. Sekarang isunya sudah bergeser, yaitu bagaimana membuat berita yang bertanggung jawab karena saat ini masyarakat dibanjiri berita dari media sosial, media digital, dan platform lainnya.
Menurutnya saat ini penyebaran informasi justru dibanjiri media tanpa redaksi. Media jenis baru itu kebanyakan dikendalikan kecerdasan buatan atau artificial intelligence yang hanya mementingkan sisi komersial.
Baca Juga: Harga HP Oppo Februari 2023, Simak Daftar Harga Selengkapnya di Sini
Presiden khawatir kehadiran media semacam itu akan menyingkirkan jurnalisme yang bertanggung jawab. Dia juga khawatir media konvensional yang memiliki redaksi dalam mengabarkan berita justru akan perlahan-perlahan terpinggirkan.
"Algoritma raksasa digital cenderung mementingkan sisi komersial saja, hanya akan mendorong konten-konten recehan yang sensasional," katanya.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi: APBN 2023 Fokus di 6 Kebijakan, Apa Saja?
Kunjungi Cianjur, Presiden Pastikan Rekonstruksi dan Bantuan Jangkau Semua Korban
Presiden Jokowi Pastikan Pembangunan Rumah Warga Relokasi Gempa Cianjur Dimulai
Hampir 10 Tahun Menjabat Presiden, 3 Anak Jokowi Menikah Saat sang Ayah Masih Menjabat
3 Kali Presiden Mantu Diundang Terus, Bakul Angkringan Dapat Undangan Pernikahan Kaesang- Erina
Usai Ngunduh Mantu, Presiden Bertolak ke Belgia Hadiri KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa
Ini Nasehat Presiden Jokowi Pada Bawaslu, Ada 4 Salah Satunya Penting Banget!
44 Juta Orang Berlibur saat Nataru, Ini Kata Presiden!
Ini Kata Presiden Soal Upaya Pemerintah Perbaiki Ekonomi Makro Jelang Ancaman Resesi 2023
Presiden Berikan Bansos kepada Para Pedagang di Pasar Baru Subang
Presiden Jokowi Lantik Muhammad Ali sebagai KSAL di Istana Negara
Lantik KSAL, Presiden Jokowi: Tingkatkan Kedaulatan Negara di Laut
Presiden Jokowi Bagi Cuan Jutaan Rupiah ke Warga Bima, Berkaitan Pemilu 2024?
Presiden Jokowi Bertemu Menlu Malaysia di Istana Merdeka, Apa Saja yang Dibahas?
Presiden Jokowi: Infrastruktur Harus Ramah Lingkungan, Itu Harga Mati!
Saat Dua Cucu Presiden Jokowi Jalan-Jalan ke Candi Prambanan Bersama Kakek-Nenek dan Kedua Orangtua
Cerita Khoirul, Kusir Andong yang Bangga Bawa Presiden Jokowi dan Keluarga Susuri Jalan Malioboro
Pidato Megawati di HUT PDIP ke-50 Ngeluh Soal Presiden Jokowi, Ini Alasannya
Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability