Kematian Santo Valentine dan Ritual Perayaan Hari Kasih Sayang di 14 Februari

photo author
- Senin, 9 Januari 2023 | 15:00 WIB
Valentine Day yang identik dengan pemberian hadiah boneka, coklat dan bingkisan kasih tanda kasih sayang.  Valentine Day dikaitkan dengan sejarah  kematian Santo Valentine. (Feepik)
Valentine Day yang identik dengan pemberian hadiah boneka, coklat dan bingkisan kasih tanda kasih sayang. Valentine Day dikaitkan dengan sejarah kematian Santo Valentine. (Feepik)

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM - Sejarah mengenai hari kasih sayang di 14 Februari berawal dari kisah kelam Santo Valentine yang mati dibunuh. Legenda cerita demi cerita terus saja bermunculan menurut negaranya sendiri-sendiri.

Pada masa Romawi 14 Februari sudah diperingati sebagai hari kasih sayang dengan dimulainya festival.

Perayaan dikenal dengan perayaan pagan Lupercalia yang dirayakan pada 14 Februari, atau 15 Februari.

Lupercalia adalah festival kesuburan yang didedikasikan untuk Faunus, dewa pertanian Romawi, serta pendiri Romawi Romulus dan Remus.

Baca Juga: 14 Februari Diperingati Sebagai Hari Kasih Sayang, Mengungkap Sisi Kelam Sejarah Valentine Day

Untuk memulai festival, anggota Luperci, sebuah ordo imam Romawi, akan berkumpul di sebuah gua suci di mana bayi Romulus dan Remus, para pendiri Roma, diyakini telah dirawat oleh serigala betina. Para imam akan mengorbankan seekor kambing, untuk kesuburan, dan seekor anjing, untuk pemurnian.

Mereka kemudian akan melucuti kulit kambing, mencelupkannya ke dalam darah korban dan turun ke jalan, dengan lembut menampar wanita, dan tanaman di ladang dengan kulit kambing.

Wanita Romawi yang diperlakukan seperti itu justru tidak takut malah menyambut sentuhan tamparan kulit kambing itu. Hal tersebut diyakini membuat mereka sang wanita lebih subur di tahun mendatang.

Kemudian pada hari itu, menurut legenda, semua wanita muda di kota akan menempatkan nama mereka di guci besar.

Baca Juga: Berikut Alamat WhatsApp Proxy, Cek untuk Wilayah Jogja dan Sekitarnya

Bujangan kota masing-masing akan memilih nama dan menjadi dipasangkan untuk tahun ini dengan wanita pilihannya. Tradisi ini sering berakhir dengan pernikahan.

Sementara itu, di era Victoria, dan memasuki abad ke-20, para pasangan kekasih bertukar kartu renda yang rumit pada Hari Valentine, mengekspresikan cinta mereka dengan puisi. Meskipun Hari Valentine dapat ditelusuri sejarahnya sampai ke Roma kuno, orang-orang Victorialah yang sebenarnya pada awalnya memberikan sentuhan romantis pada hari valentine ini.

Hari Valentine menjadi sangat populer di era Victoria, bahkan operator pos menerima tunjangan makanan khusus pada hari Valentine untuk menjaga diri mereka tetap dapat bekerja selama hiruk-pikuk pengiriman paket dan ucapan hari Valentine menjelang 14 Februari.

Baca Juga: Sering Unggah Foto Mesra dan Bucin, Fix! Venna Melinda Laporkan Ferry Irawan Atas Dugaan KDRT

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X