Salman Rushdie Diserang, Terancam Kehilangan Sebelah Matanya

NEW YORK, AYOYOGYA.COM -- Salman Rushdie diserang dan ditikam sekitar 10 kali ketika ia berada di barat New York pada hari Jumat (12/8/2022).

Saat itu Salman Rushdie sedang bersiap untuk berbicara di Chautauqua Institution.

Salman Rushdie adalah seorang penulis kontroversial yang menerbitkan novel berjudul 'The Satanic Verses' atau 'Ayat Ayat Setan' yang dianggap menghina Islam.

Baca Juga: 20 Ucapan Hari Pramuka 2022, Kobarkan Semangat dan Kebanggaan Anggota Pramuka

Penikaman tersebut dilakukan oleh Hadi Matar, seorang pria asal New Jersey yang berusia 24 tahun.

Matar ditangkap di tempat kejadian dan muncul pada Sabtu sore di Gedung Pengadilan Chautauqua di Mayville, NY, atas dakwaan percobaan pembunuhan tingkat dua dan penyerangan dengan senjata.

Di pengadilan, jaksa mengatakan bahwa serangan terhadap penulis telah direncanakan dan ditargetkan.

Baca Juga: Kumpulan Kata Bijak Sayyidina Ali bin Abi Thalib

Menurut jaksa, Matar melakukan perjalanan dengan bus ke tempat peristirahatan intelektual di barat New York dan membeli tiket untuk menghadiri ceramah yang akan disampaikan oleh Rushdie pada Jumat pagi.

Dilansir The New York Times, saat muncul, Matar mengenakan jumpsuit bergaris, borgol, belenggu dan sepatu slide-on oranye terang. Ia tampak tidak berbicara.

Nathaniel Barone, seorang pembela umum, mengajukan pembelaan tidak bersalah atas namanya. Matar ditahan tanpa jaminan, dan sidang berikutnya dijadwalkan pada 19 Agustus pukul 3 sore.

Baca Juga: Begini Tanggapan Joko Anwar Saat Film Pengabdi Setan 2 Jadi Perdebatan, Tuai Pujian dan Hujatan

Rushdie, yang telah menghabiskan puluhan tahun di bawah kutukan Iran, memakai ventilator pada Jumat malam setelah menjalani jam operasi. Namun menurut agennya, Andrew Wylie, pada hari Sabtu ia sudah mulai berbicara.

Wylie berkata bahwa Rushdie mungkin akan kehilangan sebelah mata, hatinya sudah rusak dan saraf di lengannya terputus.