YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM- Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa novel adalah karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dan menonjolkan watak dan sifat pelaku.
Menulis juga menjadi salah cara seseorang untuk bebas bercerita serta mengungkapkan ide dan gagasan kreatifnya. Namun tidak sedikit seseorang yang tulisannya berhenti di tengah jalan, sehingga sebuah karya yang diidam-idamkannya pun sirna. Banyak faktor yang mempengaruhi hal ini, seperti tidak matangnya sebuah ide, tidak konsisten dalam menulis, tidak mendapat ide untuk melanjutkan cerita, atau bahkan mendapat ide lain yang bertolak belakang dengan ide yang sudah mulai dituangkan dalam tulisan.
Agar tulisan tidak berhenti di tengah jalan, perhatikan beberapa hal berikut
Baca Juga: Film Horor Adaptasi Novel Risa Saraswati Ivanna Sudah Tayang, Ini Sinopsisnya
1. Menyusun rencana
Menyusun rencana atau perencanaan dalam membuat cerita atau novel ini meliputi beberapa hal diantaranya perencanaan mengenai topik cerita, tema, intisari novel (premis novel), mengapa cerita ini dibuat, siapa target pembaca, dan bagaimana menerbitkan novel tersebut, bila dirasa menerbitkan novel terlalu sulit, kamu dapat menguji karya mu di terima oleh masyarakat atau tidak dapat dengan cara mempublikasikannya di media sosial, atau platform menulis online.
Catat semua perencanaan-perencanaan tersebut agar sewaktu-waktu dapat menjadi pengingat, ketika di tengah jalan bingung bagaimana melanjutkan ceritanya.
2. Menentukan pilihan novel
Terdapat dua jenis cerita, yaitu fiksi dan non fiksi. Cerita fiksi merupakan cerita berdasarkan khayalan atau imajinasi yang terbagi dalam beberapa genre. Sebelum mulai menulis cerita fiksi tentukan dahulu genre cerita. Terdalat berbagai macam genre seperti genre romance, thriler, horor, humor dan sebagainya.
Baca Juga: 9 Fakta Menarik Gadis Kretek, Novel Ratih Kumala yang Akan Diangkat Jadi Serial Netflix
3. Menciptakan karakter tokoh
Karakter tokoh merupakan hal yang paling penting karena menjadi unsur utama pelaku dalam cerita. Ciptakan karakter tokoh sedetail dan sekuat mungkin seolah-olah karaktet tersebut ada di dunia nyata. Keberhasilan penulis juga di nilai ketika pembaca terbius dengan tokoh dalam cerita tersebut.
4. Latar
Latar juga hal yang sangat penting, baik latar tempat, latar waktu dan latar suasana, karena juga berpengaruh terhadap imajinasi pembaca. Penggambaran latar dapat dengan mendeskripsikan tempat tersebut semenarik mungkin.
5. Penelitian
Agar tulusan dapat senyata mungkin, penelitian harus dilakukan, seperti meneliti latar tempat sebuah cerita, karakter tokoh, dan sebagainya. Penelitian mengenai hal ini dapat dengan cara mencari data-data dari internet, pengamatan orang sekitar, atau buku.
Demikian ulasan mengenai hal yang perlu di perhatikan sebelum menulis.
Artikel Terkait
Pukat UGM Cium Agenda Terselubung dari Penonaktifan Novel Baswedan
Menilik Kisah Nurbaya dari Novel hingga Serial Musikal Terbaru
Sinopsis Antares, Novel yang Diangkat Menjadi Web Series Indonesia
3 Film Misteri yang Diadaptasi dari Novel Agatha Christie
Tawaran Kursi BUMN bagi Pegawai KPK Tak Lolos TWK, Novel Anggap Penghinaan